Love or Ghosting
Ilustrasi-Radar Utara-
BACA JUGA:JODOHMU ADALAH SIAPA DIRIMU
“Ke sana yuk,” ajak Samudra langsung menggandeng tangan Citra. Citra belum sempat melepaskan, namun genggaman Samudra sudah begitu erat. Mereka kemudian duduk di gajebo yang beratap daun kelapa.
Sorot mata Citra semakin tajam menatap Samudra. Tapi Samudra masih seperti biasa seakan tak terjadi apa-apa.
“Aku capek tahu Sam,” entah keberanian dari mana yang citra miliki sehingga kata itu terlontar.
“Aku perempuan juga punya batas kesabaran Sam, hatiku nggak bisa dipermaikan seperti ini,” ucap Citra.
“Kamu kenapa sih Ci?” tanya Samudra heran.
“Plis deh Sam, kamu pasti paham maksud aku,” Citra mencoba sekuat tenaga menahan rasa sesak di dada. Merapalkan matra dalam hati “jangan nangis, jangan nangis” ini di tempat umum. Tidak lucu jika ada yang tahu drama ini, terlebih lagi rekan KKN.
BACA JUGA:DEBAT ORANG-ORANG BISU
BACA JUGA:POHON JAMBU WARISAN SI MBAH
“Aku bingung sama sikap kamu Sam, kamu tiba-tiba baik. Kamu tiba-tiba perhatian. Kamu beneran suka aku atau memang hanya modus belaka? Kita tinggal satu atap, memang hatiku nggak galau? Setiap hari makan pun berbarengan sama kamu, apa namanya Sam?” jelas Citra.
“Ci,”
“Aku nggak peduli Sam, usai aku bilang seperti ini, terserah kamu bakal menjauh atau bagaimana? Yang jelas aku sudah nggak bisa menyembunyikan perasaanku.
Kamu jalan sama anak pak lurah tanpa peduli denganku, tapi di basecamp kamu begitu perhatian sama aku, tapi lucu ya kalau aku bilang cemburu, punya hak apa aku?” suara Citra terdengar dramatis.
“Ci, dengerin aku,” Samudra menenangkan.
BACA JUGA:Bukan Dia, Romeomu