Menjaga Momentum Jasa Konstruksi yang Berdaya Saing
Hingga semester pertama 2024, industri jasa konstruksi di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif. -ANTARA FOTO/ Sulthony Hasanuddin-
Prospek Cerah
Dengan fondasi yang kuat di semester pertama, menurut Abdul Muis, prospek industri jasa konstruksi di semester II-2024 tampak cerah.
BACA JUGA:Sesar Semangko, Pemicu Gempa di Pulau Sumatra
BACA JUGA:Orang Terkenal Gugat Cerai, Tahun 2023 Segini Jumlah Bubarnya Rumah Tangga
Meningkatnya investasi baik dari dalam maupun luar negeri, serta komitmen pemerintah untuk melanjutkan berbagai proyek strategis, memberikan optimisme bagi para pelaku industri.
Mengutip situs resmi Kemenko Perekonomian, pada 2024, pemerintah berencana untuk mempercepat berbagai proyek strategis nasional (PSN) yang diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat.
Berbagai proyek tersebut tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, juga memberikan dampak positif pada perekonomian nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.
Merespons hal itu, penting bagi sektor konstruksi untuk selalu menjaga akuntabilitas dan keadilan dalam penggunaan anggaran. "Besarnya anggaran infrastruktur nasional tentunya harus dilakukan dengan akuntabel dan berkeadilan serta diikuti oleh kesiapan seluruh rantai pasok industri konstruksi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya," kata Abdul Muis.
BACA JUGA:Kolaborasi Pemerintah dan Swasta untuk Akses Air Minum Bersih di 2045
BACA JUGA:Sudah Pernah Coba Kopi dari 5 Wilayah di Indonesia Ini?
Tantangan dan Peluang
Meskipun prospeknya cerah, industri jasa konstruksi di Indonesia tetap menghadapi beberapa tantangan. Ketersediaan bahan baku, tenaga kerja terampil, dan perubahan regulasi adalah beberapa isu yang perlu diatasi untuk memastikan kelancaran proyek-proyek konstruksi.
Namun, dengan meningkatnya adopsi teknologi dan inovasi di sektor ini, banyak peluang yang dapat dimanfaatkan. Penggunaan teknologi building information modeling (BIM), misalnya, telah membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek konstruksi. Selain itu, tren green building dan keberlanjutan juga membuka peluang baru bagi perusahaan konstruksi untuk beradaptasi dan berkembang. (**)