Pusat Data Nasional Diserang Ransomeware, Saatnya Hacker Indonesia Tunjukkan Nasionalisme
Ilustrasi server tempat penyimpanan pusat data -Freepik-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Lumpuhnya Pusat Data Nasional atau PDN yang diserang hacker hingga didiagnosa terpapar Brain Chiper Ransomware, agaknya perlu disikapi dengan semangat nasional.
Dalam beberapa kasus, acap disebutkan keberadaan hacker-hacker di belahan dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Walau pun keberadaannya lebih cenderung mendapat cap negatif.
Bukan tidak mungkin, ketika berangkat dengan semangat nasionalisme, peperangan antar hacker juga sangat terbuka di era digital seperti sekarang ini.
Aktivis Sosial, Alfian Yudiansyah, menyeru pentingnya seluruh elemen di Indonesia termasuk hacker yang tak tau rimbanya di Indonesia, untuk menyikapi persoalan kelumpuhan PDN yang diserbu, bahkan Indonesia diperas hingga Rp 131 miliar, harus disikapi dengan semangat nasionalisme.
BACA JUGA:Keyboard Leptop Tiba-Tiba Error! Ini 5 Cara Mengatasi Keyboard Leptop Windows Error.
BACA JUGA:Di Bawah Taliban, Afganistan Menatap Masa Depan
"Saya yakin dan percaya, siapun pasti memiliki jiwa nasionalisme. Betapa pun letihnya kita, betapapun sibuknya kita, ketika ada kumandang Indonesia Raya pasti di dada kita semua menderu. Ini adalah nasionalisme. Dan saya yakin, hacker Indonesia juga mempunyai jiwa nasionalisme. Ayo buktikan kepada dunia untuk Indonesia," serunya, menyikapi kerepotan yang kini tengah dialami RI, pasca PDN dilumpuhnya hacker.
Seorang praktisi keamanan teknologi, Vaksincom Alfons Tanujaya turut angkat bicara perihal krisis yang tengah dialami PDN, pascadibobol hacker.
Dia menuturkan, apapun jenisnya, ransomeware akan menghilangkan jejaknya begitu berhasil merangsek ke sebuah sistem. Bahkan, terus dia, ketika pun sudah diketahui dalangnya, sindikat ini mampu mengubah minor dengan teknik kompilasi hingga mengganti sedikit script, kemudian menjelma sebagai ransomeware anyar.
"Jadi tidak ada yang luar biasa dengan ransomware baru apapun namanya. Yang luar biasa parah itu, data center sekelas Pusat Data Nasional yang mengelola ribuan virtual machine bisa sampai terkena ransomware," ujar Alfons pada Senin, 24 Juni 2024, dikutip dari Katadata.co.id.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ternyata Mengkonsumsi Terong Banyak Manfaat Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Stop Untuk Begadang Karena Akan Berisiko Bagi Kesehatan Tubuh
Belum pulihnya server PDN, ditengarai bahwa hacker sudah berhasil masuk untuk melakukan serangkaian serangan, bahkan yang paling dikhawatirkan lagi adalah mencuri data-data sensitif dari Pusat Data Nasional Sementara.
Aktivitas hacker yang sekaligus menjadi alarm serius terkait dengan keandalan sistem digital di RI ini, diharapkan untuk segera mampu ditangani pemerintah yang kini mengonfirmasi terus melakukan upaya dan koordinasi baik di dalam hingga ke luar negeri.