Banner Dempo - kenedi

Eduwisata di Museum Kavaleri Indonesia

Museum Kavaleri Indonesia di Bandung, Jawa Barat yang selesai direnovasi. -PUPR-

Pengabdian Korps Kavaleri TNI-AD kepada NKRI selama lebih dari 70 tahun memang luar biasa. Mengedepankan motto ‘Tri Daya Cakti’, yang mencakup daya gerak, daya tembak, dan daya kejut, satuan Kavaleri TNI sudah diterjunkan pada penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi Selatan pada medio 1950 dan Penumpasan Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) di tahun yang sama.

Tercatat, Komandan Groep-II TNI, Letkol Slamet Rijadi, gugur di atas panser kavaleri TNI saat akan memasuki Kota Ambon (1950).

BACA JUGA:Gaji 13 Tembus 50 Miliar Lebih Belum Cair, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Wabup Arie Salam Kompak dengan Ketua Tim Nasional Pemenangan Pilkada 2024 PDIP

Selain itu, satuan Kavaleri juga dilibatkan dalam penumpasan pemberontakan PRRI di Sumatra Barat dan Sumatra Utara (1958), Penumpasan Pemberontakan DI/TII Kartosuwiryo Jawa Barat (1950–1962), Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat (1962--1963), dan Operasi Penumpasan G-30-S/PKI tahun 1965.

Kehadiran panser-panser Saracen di Kavaleri TNI-AD yang berjajar mengusung peti jenazah para Pahlawan Revolusi bagai abadi dalam ingatan bangsa ini. 

Satuan Kavaleri TNI-AD juga terlibat dalam Operasi Seroja di Timor Timur dan Operasi Keamanan Dalam Negeri di Aceh.

Bahkan saat Ibu Kota Jakarta dalam suasana genting, seperti saat peristiwa Malari 1974 dan Reformasi 1998, tank dan panser Kavaleri TNI-AD selalu berpatroli berkeliling ibu kota.

BACA JUGA:Keabsahan Pelantikan Dirut RSUD M. Yunus Bengkulu Dipertanyakan

BACA JUGA:Pipa Penyaluran Masih Diinspeksi, Pasokan BBM Dipastikan Aman

Hingga kini, satuan Kavaleri TNI-AD juga bergabung dalam Kontingen Garuda Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Kongo-Afrika (1960), bergabung dalam Kontingen Garuda Pasukan Penjaga Perdamaian PBB UNTAC di Kamboja (1992-93), dan dalam Kontingen Garuda Penjaga Perdamaian PBB, UNIFIL-Lebanon.

Detasemen Kavaleri Berkuda TNI-AD juga selalu aktif dilibatkan dalam upacara-upacara kenegaraan dan untuk menyambut tamu tamu negara.

Urgensi Museum Kavaleri

Semua kiprah dan pengabdian Korps Baret Hitam TNI-AD itu memang demikian membanggakan. Oleh karenanya, perlu dilestarikan dan diabadikan melalui sebuah Museum Kavaleri.

Dalam sebuah lokakarya bertajuk “Rencana Pembangunan Museum Kavaleri di Indonesia”, yang diselenggarakan di Bandung, pada penghujung 2022, Asisten Deputi (Asdep) Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kemenkomarves Djoko Hartoyo menyebutkan bahwa wisata edukasi dan sejarah militer memiliki peran penting dalam memupuk rasa cinta terhadap tanah air, khususnya bagi generasi muda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan