Dendam Kembang Api

ILUSTRASI-alunansimfoni.wordpress.com-

Badri yakin dengan sekantong bensin ini sanggup membuat gudang kembang api serta pemiliknya menjadi gosong seperti jazad ibunya setahun yang lalu.

Badri juga berharap dengan lenyapnya gudang kembang api serta pemiliknya, akan tidak ada lagi orang bermain kembang api serta mercon yang bisa menyebabkan kebakaran seperti yang pernah dia alami.

Jika aparat keamanan daerah Kota Pinang tidak melarang peredaran dan permainan kembang api, biarlah dia yang akan mengambil tindakan sendiri.

BACA JUGA:Penyusunan Peraturan Desa Air Muring, Tim Kemenkumham Bengkulu Bakal Turun Gunung

BACA JUGA: Penanganan Darurat, Warga 3 Desa Gotong Royong Perbaiki Jalan Berlumpur

Baderi menyusuri jalan protokol yang menuju ke arah gudang kembang api dan rumah Touke Aliong.

Jarak gudang kembang api dan rumah Touke Aliong kurang lebih lima ratus meter dari alun-alun kota tempat perayaan malam pergantian tahun.

Dari jalan protokol Badri berbelok kearah kanan menyusuri jalan kecil yang hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat saja.

Di kiri dan kanan jalan hanya terdapat bidang tanah kosong yang ditumbuhi semak setinggi pinggang orang dewasa.

BACA JUGA:Waspadai Penyakit Frambusia dan Filariasis

BACA JUGA: Air PDAM Mukomuko Sementara Berhenti Muncrat

Hanya terdapat sebuah lampu penerang yang dipasang pada tiang pipa dari besi lebih kecil dari tiang listrik PLN, sehingga suasana tidak terlalu terang.

Hembusan angin malam mencumbu semak-semak beradu dengan suara nyanyian serangga malam membuat suasana ditempat itu mencekam.

Suasana seperti ini lah yang diharapkan Badri agar tidak ada orang lain yang mengetahui aksinya menjelang dini hari ini.

Dalam hati Badri bertanya tanya, entah mengapa orang kaya seperti Touke aliong mau memilih lokasi tempat tinggal seperti ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan