17 Titik Sumber Hidrogen di Indonesia dan Prospeknya
Pengembangan bahan bakar hidrogen, baik yang dilakukan Pertamina maupun PLN, merupakan bagian dari program transisi energi yang berbasis fosil ke energi hijau. PLN--
Hal itu ditandai dengan fasilitas produksi hidrogen di Muara Tawar, Muara Karang, dan juga Tanjung Priok.
PLN juga memproduksi (hidrogen) di 21 pembangkit dengan produksinya 199 ton per tahun, termasuk listrik yang berbasis pada rooftop dan juga renewable energy certificate.
Adapun ke-21 GHP milik PLN itu, masing-masing ada di PLTU Pangkalan Susu, PLTGU Muara Karang, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuhan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Muara Tawar, PLTU Indramayu, PLTGU Tambak Lorok, PLTU Tanjung Jati B, PLTU Rembang, PLTU Tanjung Awar-awar, PLTGU Gresik, PLTG Pemaron, PLTU Paiton, PLTU Grati, PLTU Pacitan, dan PLTU Adipala.
BACA JUGA: Genjot Kinerja, Satgas Peningkatan Ekspor pun Dibentuk
BACA JUGA: Geliat Sentra Batik Kota Onde-Onde
Selanjutnya PLN juga mengembangkan hidrogen hijau dari true renewable energy production dengan membangun hydrogen production di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang.
Dari sini, ada tambahan sekitar 4,3 ton per tahun. Jadi, totalnya ada 203 ton green hydrogen dari 22 pembangkit milik PLN.
Dari total produksi tersebut, PLN hanya menggunakan 75 ton untuk kebutuhan operasional pembangkit, sedangkan sisanya 128 ton hidrogen hijau bisa digunakan untuk sektor transportasi.
Sumber Utama Hidrogen
Selain dari pembangkit listrik (milik PLN), sumber bahan bakar hidrogen bisa dari gas dan panas bumi.
BACA JUGA:Kinclong Industri Kosmetik Tanah Air
BACA JUGA:Investasi di Sektor Manufaktur Terus Naik
"Hidrogen ini bisa dari berbagai sumber kami, bisa dari sumber gas, jadi itu ada grey dan blue dan juga ada green itu dari geothermal-nya Pertamina dan fasilitas PLTS Pertamina.
Jadi, sumber hidrogen ini bisa dari gas dan juga dari geothermal, dari PLTS," jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.