17 Titik Sumber Hidrogen di Indonesia dan Prospeknya
Pengembangan bahan bakar hidrogen, baik yang dilakukan Pertamina maupun PLN, merupakan bagian dari program transisi energi yang berbasis fosil ke energi hijau. PLN--
BACA JUGA:Investasi di Sektor Manufaktur Terus Naik
Termasuk untuk kendaraan bermotor, di mana kendaraan dengan bahan bakar hydrogen hanya membutuhkan waktu 3--5 menit untuk proses isi ulang hingga penuh.
Ini jauh lebih cepat dari isi ulang daya baterai pada kendaraan listrik yang perlu waktu 20 menit--1 jam untuk DC fast charging atau 4--10 jam untuk home charging.
Sejauh ini, ada pandangan penggunaan hidrogen untuk kendaraan dinilai kurang efisien. Pasalnya, efisiensi produksi hidrogen dari elektrolisis air saat ini sekitar 75% dan konversi hidrogen ke listrik dalam sel tunam (sel bahan bakar atau fuel cell) sebesar 60%. Angka ini lebih rendah dibandingkan efisiensi energi baterai litium (acap digunakan kendaraan listrik) yang dapat mencapai 80%. Benarkah?
Lima Keunggulan
Mengutip hasil studi yang dilakukan Pertamina, pemakaian bahan bakar hidrogen memiliki sejumlah keunggulan.
Antara lain, proses pengisian daya terhitung cepat, yakni hanya memerlukan waktu tiga menit dan bisa dipakai untuk menempuh jarak 780--800 kilometer (km).
BACA JUGA: Pertumbuhan Impresif Sektor Ilmate
BACA JUGA: Berkah Transformasi Industri 4.0
Lebih rinci lagi, lima kelebihan menggunakan hidrogen, yaitu:
Sumber Energi Melimpah
Merujuk informasi resmi yang dilansir Kementerian ESDM Kamis (22/2/2024), hidrogen dapat diproduksi dari berbagai sumber, termasuk air, biomassa, dan gas alam.
Lebih Murah
Dari kajian PLN bahan bakar hidrogen hijau sisa operasional pembangkit sangat kompetitif jika dibandingkan dengan BBM. Perbandingannya, per 1 kilometer (km) mobil BBM membutuhkan biaya Rp1.300. Sedangkan mobil listrik Rp 350--400 per km, dan mobil hidrogen hanya Rp276 per km.