Banner Dempo - kenedi

Genjot Kinerja, Satgas Peningkatan Ekspor pun Dibentuk

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) berjalan sebelum memberikan keterangan terkait Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2023 di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta. ANTARA FOTO/ Muhammad Adimaja--

Jadi marilah kembali memperkuat perekonomian bangsa di tengah perekonomian global yang tengah tidak bersahabat.

Kondisi kinerja perdagangan yang cukup mengkhawatirkan dalam setahun ini, sangat disadari pemerintah.

“Mencermati kondisi tersebut, pemerintah terus memonitoring dampak transmisi perlambatan ekonomi global terhadap perekonomian nasional,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya.

BACA JUGA:Mendorong Produk Pangan UMKM Berkualitas

BACA JUGA: Pemerintah Blokir 1.855 Situs Perdagangan Berjangka Komoditi Ilegal

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, hingga saat ini perekonomian nasional masih menunjukkan resiliensi dengan capaian pertumbuhan yang solid, ditopang oleh permintaan domestik yang terus tumbuh dan dijaga dengan inflasi yang terkendali. Tapi lanjutnya, pemerintah tetap mengambil sejumlah langkah antisipatif terhadap risiko ekonomi global tersebut untuk menjaga perekonomian Indonesia tetap stabil.

Guna menjaga ketahanan sektor eksternal yakni neraca dagang, pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian nomor 416 tahun 2023 tentang Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden nomor 24 tahun 2023 tentang Satgas Peningkatan Ekspor Nasional. Di satgas itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertindak sebagai ketua tim pengarah dan beranggotakan para menteri terkait serta pelaku usaha.

Satgas tersebut akan berupaya meningkatkan kinerja ekspor nasional guna memperkuat neraca perdagangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi baik melalui penguatan pasokan ekspor. Selain itu, satgas juga perlu melakukan diversifikasi pasar ekspor, penguatan pembiayaan dan kerja sama internasional, serta pengembangan ekspor UMKM.

“Selain itu, upaya penjajakan dalam rangka membuka pasar baru untuk pengembangan ekspor juga terus dilakukan oleh pemerintah,” ujar Airlangga.

BACA JUGA:Laba Bersih Q4 2023 Bank DKI Tembus Rp1 Triliun

BACA JUGA:Sertifikasi untuk Kuasai Pasar Halal Dunia

Hingga kini telah dibentuk enam kelompok kerja dalam satgas tersebut berdasarkan tugas dan kewenangannya masing-masing. Di antaranya, yakni Pokja 1 bidang peningkatan produktivitas dan daya saing sumber daya dan industri ekspor, Pokja 2 bidang diplomasi, promosi dan pengembangan pasar ekspor, Pokja 3 bidang simplifikasi, sinkronisasi, dan integrasi proses bisnis dan layanan ekspor, Pokja 4 bidang pembiayaan ekspor, Pokja 5 bidang peningkatan ekspor UMKM, serta Pokja 6 bidang regulasi.

Pada kesempatan terpisah, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengemukakan, satgas telah menetapkan 12 negara prioritas tujuan ekspor Indonesia, guna mempertahankan neraca perdagangan Indonesia tetap positif di tengah gejolak ekonomi global. Menurut Susiwijono, ke 12 negara prioritas tujuan ekspor Indonesia yakni Arab Saudi, Belanda, Brazil, Cile, Tiongkok, Filipina, India, Kenya, Korea Selatan, Meksiko, UEA, dan Vietnam.

Bila dilihat dari komoditasnya, satgas juga menetapkan sejumlah produk ekspor prioritas, antara lain, ikan dan olahan ikan, sarang burung walet, kelapa dan kelapa olahan, kopi dan rempah olahan, bahan nabati dan margarin, kakao, makanan olahan, bungkil dan pakan ternak, semen, produk kimia, karet dan produk dari karet, kulit dan produk dari kulit, pulp dan kertas, TPT dan alas kaki, logam mulia dan perhiasan, mesin-mesin, elektronik, otomotif, furnitur, serta mainan.

Tidak itu saja, Satgas Peningkatan Ekspor juga berusaha memperluas akses pasar dengan mendorong penyelesaian perundingan perjanjian khususnya Indonesia-EU CEPA, peluang Indonesia masuk blok perdagangan The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), dan aksesi Indonesia menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). “Kami (Satgas) akan mengoptimalkan potensi pasar yang telah ditentukan tersebut, " ujar Suswijono.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan