Industri Pengolahan Penopang Ekonomi Nasional

Dari sejumlah industri, industri logam dasar dan industri barang galian bukan logam menjadi penopang utama dengan kontribusi pertumbuhan masing-masing 14,17 persen dan 14,11 persen. ANTARA FOTO --

Di antaranya, Amerika Serikat tumbuh dari 1,9 persen pada 2022 menjadi 2,5 persen pada 2023, Tiongkok dari 3,0 persen menjadi 5,2 persen, dan Jepang dari 1,0 persen menjadi 2,0 persen.

Hal ini mengindikasikan permintaan barang ekspor masih kuat dalam menopang pertumbuhan ekonomi di negara-negara tersebut sepanjang 2023.

BACA JUGA: OJK Terus Pantau Perkembangan Investree

BACA JUGA: Kemenkop UKM Beri Kemudahan Akses UMKM untuk Naik Kelas

Khusus untuk industri pengolahan dengan pencapaian pertumbuhan 4,69 persen sepanjang 2023 harus diakui masih lebih rendah dari target Kementerian Perindustrian yang membidik 4,81 persen.

  Pada 2022, pertumbuhan industri pengolahan masih bisa tembus di angka 5,01 persen.

Apa saja yang menopang industri pengolahan?  Berdasarkan data BPS, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas 4,69 persen pada 2023.

Dari sejumlah industri, industri logam dasar dan industri barang galian bukan logam menjadi penopang utama dengan kontribusi pertumbuhan masing-masing  14,17 persen dan 14,11 persen. 

BACA JUGA:Pemerintah Dorong Peningkatan Muatan Lokal Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai

BACA JUGA:Pembangunan Istana dan Hotel Nusantara di IKN sesuai Target

Selanjutnya disusul industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik tumbuh 13,67 persen, industri alat angkutan yang tumbuh 7,63 persen dan industri pengolahan tembakau 4,8 persen. 

Sementara itu, subsektor industri pengolahan nonmigas yang mengalami kontraksi pertumbuhan pada 2023 a.l. industri karet, barang dari karet dan plastik (-3,63 persen), industri pengolahan lainnya (-2,1 persen), industri furnitur (-2,04 persen), industri tekstil dan pakaian jadi (-1,98 persen).

Di sisi lain, peran industri pengolahan bagi perekonomian nasional cukup strategis. Menurut catatan BPS, industri pengolahan menjadi penyedia lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi 2023.

Berdasarkan struktur PDB Indonesia, menurut laporan BPS, berkaitan dengan kategori lapangan usaha sesuai dasar harga berlaku pada 2023 tidak menunjukkan perubahan berarti.

Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 18,67 persen; diikuti oleh Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 12,94 persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 12,53 persen; Pertambangan dan Penggalian sebesar 10,52 persen; serta Konstruksi sebesar 9,92 persen. Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 64,58 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan