Jejak Internasional Dua Pahlawan Nasional
Tanggal kelahiran tokoh Ineonesia, Laksmana Keumlahayati dan AA Navis dijadikan perayaan internasional oleh UNESCO selama periode Sidang Umum UNESCO ke-42 di 2023. -IST-
BACA JUGA: Sebaiknya Hindari 10 Jenis Makanan yang Dapat Menyebabkan Jerawat..
BACA JUGA:Sukseskan Pemilu 2024. Ini Pesan Kakan Kemenag Mukomuko Untuk Jajarannya...
Sebagaimana dilansir laman Perpustakaan Nasional, Keumalahayati atau juga dikenal dengan Malahayati lahir di Aceh Besar pada 1550.
Ia disebutkan masih berkerabat dengan Sultan Aceh. Oleh karena itu, sejak kanak-kanak sampai dengan remaja, Keumalahayati mengenyam pendidikan di lingkungan istana.
Termasuk pendidikan militer matra angkatan laut kesultanan, bernama Mahad Baitul Maqdis.
Kecakapan Keumalahayati dalam memimpin armada laut hingga mendapat gelar Laksamana diwariskan dari ayahnya, yang tak lain adalah Laksamana Mahmud Syah.
BACA JUGA:Petani di Lubuk Sanai Terancam Gagal Tanam Padi, Ini Penyebabnya
BACA JUGA: Wujudkan Kekayaan Laut Yang Berkelanjutan di Bengkulu
Dalam buku “Wanita Utama Nusantara dalam Lintasan Sejarah”, karya Ismail Sofyan, pada naskah sebelumnya, https://indonesia.go.id/kategori/budaya/7359/malahayati-laksamana-perempuan-pertama-di-dunia?lang=1, disebutkan ayah Keumalahayati adalah seorang panglima angkatan laut armada Kesultanan Aceh.
Kakek buyut Keumalahayati adalah Sultan Salahuddin Syah, raja kedua di Kesultanan Aceh yang memerintah sejak 1530--1539.
Ketika Laksamana Mahmud Syah berpulang, Sultan Alauddin Riayat Syah mengangkat Keumalahayati sebagai laksamana baru.
Pengangkatan Keumalahayati sebagai Panglima Angkatan Laut Kesultanan Aceh menjadikannya sebagai laksamana perempuan pertama dalam sejarah Indonesia dan Asia Tenggara, sebagaimana diungkapkan dalam buku "Perempuan Keumala".
BACA JUGA: Hindari Penggunaan Alat Tangkap Tak Ramah Lingkungan
BACA JUGA: Pengolahan Perikanan di Bengkulu Harus Mulai Dikembangkan
Keumalahayati membangun armada tempur laut yang seluruh prajuritnya adalah perempuan.