Pulang Kampung, Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi Disambut Haru Masyarakat Mukomuko

Prosesi penyambutan Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi saat pulang ke Mukomuko-Radar Utara/Wahyudi -
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Walikota Bengkulu, Dr Dedy Wahyudi bersama istri pulang kampung, tepatnya di Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Rabu, 2 April 2025. Kepulangannya disambut tangisan haru masyarakat Mukomuko.
Selain itu, ia juga disambut dengan payung kuning pusaka dan pemasangan deta atau kopiah kehormatan dalam adat Mukomuko.
Selanjutnya, walikota Bengkulu juga diiringi dengan tari Tari Sakora, salah satu tarian adat khas Mukomuko.
Saat prosesi penyambutan, Dedy Wahyudi dan istri sempat menangis haru kala memasuki halaman rumahnya. Begitupun juga keluarga dan sahabat yang menyambutnya.
BACA JUGA:Tiga Masalah Utama Ini Jadi Fokus Dedy-Ronni di Kota Bengkulu
BACA JUGA:Minta Gugatan ke MK Dicabut, Sultan Pesankan Ini Pada Dedy-Ronni
Dalam sambutannya, Dedy Wahyudi mengucapkan terimakasih kepada keluarga, sahabat, para tokoh kaum dan masyarakat yang menyambut kepulangannya di kampung halaman.
Dirinya juga mengakui bahagia, namun tetap ada rasa kesedihan mendalam, karena saat ia pulang sebagai Walikota Bengkulu.
Bapak serta Ibunya sudah tiada. Untuk itu, salah satu ia bersama istri pulang ke Mukomuko yaitu untuk berziarah di makan kedua orang tuanya.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada semuanya. Dan saya merasa terharu dengan penyambutan ini. Sekali lagi terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini," ucap Dedy Wahyudi.
BACA JUGA:DPRD Umumkan Penetapan, InsyaAllah Dedy-Ronny Dilantik 20 Februari
BACA JUGA:Gugatan Dicabut, Penetapan Dedy-Ronny Tunggu Surat Resmi MK
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga memberikan motifasi kepada generasi di Kabupaten Mukomuko. Sebab orang Mukomuko sudah mampu bersaing dengan masyarakat dari luar dalam segala bidang.
Diterangkannya, terpilihnya dirinya sebagai Walikota Bengkulu merupakan bukti bahwa putra Mukomuko punya kemampuan dan bisa bersaing di luar Mukomuko.