Jejak Internasional Dua Pahlawan Nasional
Tanggal kelahiran tokoh Ineonesia, Laksmana Keumlahayati dan AA Navis dijadikan perayaan internasional oleh UNESCO selama periode Sidang Umum UNESCO ke-42 di 2023. -IST-
BACA JUGA: Hindari Penggunaan Alat Tangkap Tak Ramah Lingkungan
BACA JUGA: Pengolahan Perikanan di Bengkulu Harus Mulai Dikembangkan
Cerpen ini pertama kali terbit pada 1956, bercerita mengenai dialog Tuhan dengan Haji Saleh, seorang warga Negara Indonesia, yang selama hidupnya hanya beribadah dan beribadah.
Sepanjang karier kepenulisannya, berbagai penghargaan telah diraih Navis, di antaranya penghargaan dari UNESCO untuk kumpulan cerpen “Saraswati dalam Sunyi” (1967).
AA Navis tutup usia karena sakit akibat usia di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, pada 2004.
Karya-karya Navis yang tercatat sebagai berikut:
Cerita pendek
Robohnya Surau Kami (kumpulan cerpen), Jakarta: Gramedia, 1986
Hujan Panas dan Kabut Musim (kumpulan cerpen), Jakarta: Jambatan, 1990
“Cerita Tiga Malam”, Roman, Thn. V, No.3, 1958:25--26
“Terasing”, Aneka, Thn. VII, No. 33, 1956:12--13
“Cinta Buta”, Roman, Thn. IV, No. 3, 1957
“Man Rabuka”, Siasat, Thn. XI, No. 542, 1957:14--15
“Tiada Membawa Nyawa”, Waktu, Thn. XIV, No.5, 1961