Jejak Internasional Dua Pahlawan Nasional
Tanggal kelahiran tokoh Ineonesia, Laksmana Keumlahayati dan AA Navis dijadikan perayaan internasional oleh UNESCO selama periode Sidang Umum UNESCO ke-42 di 2023. -IST-
“Memadukan Kawasan dengan Karya Sastra.”, Suara Karya, 1978
“Kepenulisan Belum Bisa Diandalkan sebagai Ladang Hidup”, Suara Pembaruan, 1989
“Menelaah Orang Minangkabau dari Novel Indonesia Modern”, Bahasa dan Sastra, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1977
BACA JUGA: Tren Minum Teh Artisan dan Potensi di Baliknya
BACA JUGA: Saatnya Gasifikasi Pembangkit Listrik
Penghargaan:
Hadiah kedua lomba cerpen majalah Kisah (1955) untuk cerpen “Robohnya Surau Kami”
Penghargaan dari UNESCO (1967) untuk kumpulan cerpen Saraswati dalam Sunyi
Hadiah dari Kincir Emas (1975) untuk cerpen “Jodoh”
Hadiah dari majalah Femina (1978) untuk cerpen “Kawin”
Hadiah seni dari Depdikbud (1988) untuk novel Kemarau
SEA Write Awards (1992) dari Pusat Bahasa (bekerja sama dengan Kerajaan Thailand)
Pasukan Elite Perempuan
Sementara itu, tokoh kedua asal Indonesia yang hari kelahirannya ditetapkan sebagai perayaan internasional oleh UNESCO adalah Laksamana Keumalahayati. Perempuan asal Aceh ini dikenal karena memimpin pasukan laut dalam perang melawan Belanda pada awal abad ke-16.