20 Orang Meninggal Gegara HIV-AIDS di Bengkulu Utara

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) BU, Samsul Ma'arif, SKM, M.Kes-Radar Utara/Benny Siswanto-

BACA JUGA: KPU Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024 di Mukomuko

Prostitusi atau seks bebas, menjadi salah satu cluster penyuplai kasus HIV AIDS. Selain penyalahgunaan narkoba yang menggunakan jarum suntik sampai dengan prilaku menyimpang; homo seksual. 

Kepala Dinkes BU Samsul Maarif,SKM, M.Kes melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ujang Ismail, SKM,MPH, tak menampik soal ini. 

Birokrat dengan disiplin ilmu epidemologi lapangan lulusan Universitas Gadjah Mada ini bilang, paparan kasus HIV AIDS, 40 persennya merupakan PSK. 

"Selanjutnya menjangkit pasangan. Entah itu suami atau istri. Dari istri, menjangkit ke anak dan ini terjadi. Riil," ungkapnya, bermaksud menjadi warning. 

BACA JUGA:Maret 2024, Kegiatan Dengan Sumber Dana Inpres Mulai Dilelang

BACA JUGA: Pemkab Rancang Pembangunan Daerah Mukomuko 20 Tahun ke Depan

Serangan sistem imun, menyebabkan kekebalan setiap pengidap AIDS, terus dia, mengalami penurunan drastis, apabila tidak melakoni pengobatan secara rutin dan benar. 

Karenaya, treatment obat gratis yang diberikan sangat banyak yang didominasi oleh obat-obatan yang dimaksudkan memberikan imun buatan agar terhindar dari penyakit seperti TBC, diare ekstrem dan lainnya. 

Sementara, obat khusus untuk AIDS sendiri relatif tidak banyak. Tapi hanya obat itulah yang bisa digunakan dan tidak ada penggantinya serta sudah berdasarkan rekomendasi badan kesehatan dunia; WHO.

"Dan memang, memberikan efek yang tidak mengenakkan. Inilah yang menyebabkan keengganan dari pengidap AIDS tidak rutin berobat," tuturnya. 

BACA JUGA:SRIKANDI Versi 3.0, Wujudkan Tata Kelola Arsip Yang Optimal

BACA JUGA: Wasri Siap Lanjutkan Pembangunan Kabupaten Mukomuko

Padahal, lanjut dia, sikap tersebut sangat salah sekali. Keengganan mengkonsumsi obat, mengakibatkan imunitas terus menurun drastis. 

Ketika ditangani secara medis, sudah dalam kondisi keparahan yang tinggi sakitnya dan sakit penyerta lainya. Kondisi inilah yang menyebabkan pasien tak tertolong.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan