Momen Lebaran, Sektor Pariwisata Sumbangkan Cuan ke Negara dan Daerah?

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sektor pariwisata agaknya terus menjadi salah satu sektor penerimaan negara yang harus terus dimaksimalkan. Terutama momen hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri.

Lagi-lagi alih pikir positifnya, pendapatan negara dari berbagai sektor itu, termasuk dari sektor pariwisata diproyeksikan untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional hingga ke daerah.

Indonesia sangat kaya akan pantai, gunung, air terjun dan lain sebagainya, yang dijadikan sebagai tempat wisata yang bisa menjadi pemasukan daerah, hingga ke pusat.

Rata-rata pengelolaanya, diserahkan kepada pihak kedua, seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), atau yayasan lainnya.

BACA JUGA:Studi Pariwisata Jangan Abai Fungsi Hutan

BACA JUGA:Meneropong Tren Pariwisata 2025

Di Provinsi Bengkulu, tepatnya di Kelurahan Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara, wisata Palak Siring Kemumu selalu menjadi jujugan rekreasi pada saat momen libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Tempat wisata ini dikelola oleh Pokdarwis Arga Tirta, yang dikomandoi oleh Triyono, Sekretaris Surono dan beberapa anggota lainnya, jagad, widia dan lainnya.

Tak ditampiknya, momen lebaran Idul Fitri, seakan selalu menjadi jackpot oleh para pengelola tempat wisata ini. Pengunjung bisa mencapai, 300 lebih per hari.

Ketua Triyono saat dibincangi RU menuturkan bahwa, dari hari H lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 hingga H+8, jumlah pengunjung telah mencapai 3.000 orang pengunjung.

BACA JUGA:Pariwisata di Mukomuko Mulai Hasilkan PAD

BACA JUGA:Pariwisata jadi Basis Ekonomi Masa Depan

"Tapi, kalau dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah tahun ini menurun,"ujar Ketua Triyono.

Namun untuk tarif masuk ke tempat wisata itu di momen lebaran sebesar Rp 10 ribu per orang. Lanjut kata dia, tarif ini terus akan diberlakukan hingga habis libur lebaran, pada tanggal 8 April 2025.