Dibutuhkan Langkah Strategis Guna Optimalkan PAD
Usin Abdisyah Putra Sembiring-Radar Utara / Doni Aftarizal-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dalam mengoptimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dinilai membutuhkan langkah-langkah strategis.
Ini menyusul masih adanya potensi penerimaan atau pendapatan daerah yang belum tergarap secara optimal, yang sebenarnya dapat digunakan untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH, mengatakan, upaya optimalisasi PAD harus dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.
“Dimana Pemerintah Daerah (Pemda) harus segera melakukan kajian komprehensif, untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi potensi-potensi PAD yang selama ini belum tergarap secara optimal," ungkap Usin.
BACA JUGA:Satgas Optimalisasi PAD dan Bappenda Provinsi Awasi Pajak Alat Berat di Perusahaan
BACA JUGA:Minus Rp 23 M, DPRD Bengkulu Tekankan Target PAD dan Serapan Anggaran
Menurut Usin, kajian komprehensif tersebut sangat mendesak untuk dilakukan. Langkah ini mencakup dua aspek krusial, yakni dengan peninjauan kembali tarif retribusi daerah.
"Karena selama ini dinilai sudah tidak lagi relevan dengan kondisi ekonomi dan biaya penyelenggaraan pelayanan. Banyak tarif retribusi yang mungkin sudah berlaku bertahun-tahun tanpa penyesuaian," kata Usin.
Padahal, lanjut Usin, biaya operasional dan ekonomi sudah jauh berubah. Kajian ulang yang mendalam diperlukan agar tarif yang diterapkan adil bagi masyarakat, namun tetap harus dipastikan pelayanan dari Pemprov tetap berkualitas.
"Yang kedua, penggalian sumber-sumber pendapatan baru," ujar Usin.
BACA JUGA:Realisasi PAD BBI 50 Persen, Dinas Perikanan Optimis Target Tercapai
BACA JUGA:DPRD Dorong Efisiensi Anggaran dan Optimalisasi PAD dalam RPJMD 2025-2030
Usin menambahkan, dengan otonomi daerah, masih banyak potensi yang bisa digali dan dioptimalkan sebagai sumber PAD. Tentu saja dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kita perlu berpikir out of the box untuk menemukan sektor-sektor ekonomi baru yang dapat berkontribusi terhadap penerimaan daerah, tanpa membebani masyarakat,” tambah Usin.