Warga Lubuk Sanai III Gencarkan Gotong Royong Cegah DBD
Pastikan Kasus DBD Menurun, Imbau Masyarakat Tetap Waspada (Ilustrsi)-Ist/net-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan penyakit menular terus meningkat.
Warga Desa Lubuk Sanai III, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko, bergerak bersama melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan pekarangan rumah dan lingkungan sekitar desa.
Kegiatan ini menjadi langkah antisipasi terhadap ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Seperti diketahui, DBD masih menjadi salah satu penyakit yang kerap muncul saat musim penghujan, terutama di wilayah dengan lingkungan kurang bersih dan banyak genangan air.
BACA JUGA:Gara-gara Burung, Petani Padi di Lubuk Sanai Gelisah
BACA JUGA:Semarak Kemerdekaan, Pemdes Lubuk Sanai Gelar Aneka Lomba Hiburan Rakyat
Sekretaris Desa (Sekdes) Lubuk Sanai III, Rahmad Junjung Lubis, S.Pd.I, mengungkapkan bahwa gotong royong pembersihan lingkungan tidak hanya dilakukan saat ada ancaman penyakit saja, tetapi sudah dijadwalkan secara rutin.
Hal ini sejalan dengan surat edaran dari Pemerintah Kecamatan XIV Koto yang mendorong seluruh desa di wilayah tersebut untuk melaksanakan kegiatan serupa setiap hari Jum'at.
“Gotong royong ini memang sudah menjadi agenda rutin di Desa Lubuk Sanai III. Selain membersihkan pekarangan masing-masing, warga juga bekerja sama membersihkan saluran air dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Langkah ini penting agar masyarakat kita terhindar dari penyakit DBD,” ujar Rahmad.
Ia menambahkan, pemerintah desa sangat mengapresiasi partisipasi warga yang dengan penuh kesadaran ikut terlibat dalam menjaga kebersihan. Menurutnya, kesadaran kolektif ini menjadi modal penting dalam menciptakan lingkungan sehat dan nyaman.
BACA JUGA:Pemdes Lubuk Sanai 3 Salurkan BLT-DD 2025 untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem
BACA JUGA:Pemdes Lubuk Sanai II Mantapkan Arah Pembangunan Desa Lewat Musdes Perubahan APBDes 2025
Selain itu, pemerintah desa juga berencana menggencarkan sosialisasi terkait pola hidup bersih dan sehat. Harapannya, setiap keluarga mampu menerapkan perilaku 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta langkah tambahan lainnya seperti memelihara ikan pemakan jentik dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
“Pemerintah desa bersama warga akan terus berkolaborasi. Gotong royong ini bukan hanya sekadar membersihkan lingkungan, tetapi juga bentuk kebersamaan kita dalam menjaga kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (rel)