Pemkab Mukomuko Perkuat Komitmen Tekan Angka Stunting

Pemkab Mukomuko komitmen cegah stunting. Terlihat Wakil Bupati melakukan kampanye dengan melakukan penandatangani pencegahan dan penanganan stunting-Radar Utara/Wahyudi-

MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Pemerintah Kabupaten Mukomuko terus menunjukkan keseriusannya dalam upaya penurunan angka stunting pada anak. Meski berdasarkan data terakhir prevalensi stunting di daerah ini sudah berada di bawah target nasional, yakni sekitar 13 persen dari jumlah anak, namun langkah pencegahan dan penanganan tetap digiatkan secara berkelanjutan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Jajat Sudrajat, SKM, menegaskan bahwa penurunan angka stunting tidak cukup hanya dengan mengandalkan pencapaian angka statistik semata. Lebih dari itu, dibutuhkan kerja nyata dari semua pihak, mulai dari pemerintah kabupaten, kecamatan, hingga pemerintahan desa.

“Alhamdulillah, angka stunting di Mukomuko sudah berada di bawah target nasional. Namun kita tidak boleh berpuas diri. Upaya pencegahan harus tetap berjalan karena masalah stunting menyangkut masa depan anak-anak kita,” ujar Jajat.

Salah satu langkah konkret yang terus dilakukan adalah pelaksanaan Rembug Stunting di setiap desa. Forum ini menjadi wadah penting untuk membahas secara menyeluruh persoalan gizi dan tumbuh kembang anak. Dalam kegiatan tersebut, seluruh unsur masyarakat dilibatkan, mulai dari perangkat desa, kader posyandu, tokoh masyarakat, hingga orang tua anak. Tidak ketinggalan, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya juga ikut ambil bagian.

BACA JUGA:Wabup Bengkulu Utara Serahkan Bantuan untuk Penurunan Stunting di Desa Pasar Sebelat

BACA JUGA:Gandeng Dinas Kesehatan, Pemdes Kota Praja Serius Perangi Stunting

Melalui rembug ini, berbagai persoalan mendasar yang berpotensi menyebabkan stunting dibicarakan secara terbuka. Misalnya terkait pola asuh anak, pemenuhan gizi keluarga, akses terhadap pelayanan kesehatan, hingga kondisi lingkungan. Dari forum tersebut, pemerintah desa bersama masyarakat kemudian menyusun langkah-langkah nyata yang dapat dijalankan untuk menekan risiko stunting.

“Kita berharap melalui sinergi ini, angka stunting di Kabupaten Mukomuko bisa ditekan habis. Setiap desa sudah memiliki komitmen bersama untuk bergerak, sehingga upaya ini tidak hanya menjadi program pemerintah, tapi juga menjadi gerakan masyarakat,” tambah Jajat.

Selain kegiatan rembug desa, Pemkab Mukomuko melalui Dinas Kesehatan juga terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Program pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, pemeriksaan kesehatan rutin, serta kampanye pola hidup bersih dan sehat terus berjalan. Dengan kerja sama lintas sektor ini, pemerintah optimis bahwa Mukomuko mampu menjadi daerah yang bebas dari stunting di masa depan.

"Lebih jauh, keberhasilan menurunkan angka stunting akan memberikan dampak positif bagi kualitas generasi muda, baik dari segi kesehatan, kecerdasan, maupun produktivitas di kemudian hari," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan