MCSP Tahun 2025, Pemda Tenggat OPD Input Dokumen Hingga 30 November
Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata,SE,MAP dengan Wabup Bengkulu Utara, H. Sumarno, S.Pd-Radar Utara/Benny Siswanto-
Sebelumnya, Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menegaskan bahwa MCP 2025 adalah instrumen strategis yang lebih dari sekadar pengukuran.
Instrumen ini merupakan peta jalan bagi pemerintah daerah untuk mengimplementasikan sistem yang akuntabel dan transparan, tanpa harus menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi.
Tantangan Nyata dan Tindak Lanjut bagi Pemerintah Daerah
Peluncuran MCP 2025 menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah, terutama setelah temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengenai potensi inefektivitas anggaran daerah yang mencapai Rp37,97 triliun.
Angka ini menunjukkan adanya urgensi bagi perangkat daerah untuk melakukan perbaikan signifikan, khususnya dalam proses perencanaan dan penganggaran APBD.
BACA JUGA:Selain Dukung SPI KPK, Pemda Bengkulu Utara Serukan MCP Untuk Pemerintahan Bersih dan Efisien
BACA JUGA:Bupati Arie, Minta SPI KPK Didukung Penuh Daerah
Oleh karena itu, tindak lanjut yang harus dilakukan oleh setiap daerah bukan sekadar mengisi laporan, melainkan langkah konkret, meliputi :
- Melakukan perbaikan mendasar dalam perencanaan dan penganggaran APBD untuk mencegah inefektivitas dan pemborosan.
- Meningkatkan pengawasan internal (APIP) dengan menggunakan pendekatan kearifan lokal untuk mengidentifikasi dan mengontrol potensi kerawanan korupsi sejak dini.
- Mengambil langkah-langkah nyata yang selaras dengan indikator MCP 2025 untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap program dan kebijakan.
Sinergi Tiga Pilar untuk Masa Depan Pemerintahan
Keberhasilan MCP 2025 tidak lepas dari sinergi kuat antara KPK, Kementerian Dalam Negeri dan BPKP. Inspektur Jenderal Kemendagri,Sang Made Mahendra Jaya, pernah menuturkan, instrumen ini adalah pendorong utama untuk meningkatkan integritas pemerintah daerah.
Tak hanya itu saja, dia juga menegaskan peran MCP dalam memastikan pengelolaan keuangan daerah lebih efektif. Melalui sinergi ini, MCP diharapkan menjadi tolok ukur utama yang memperkuat upaya pencegahan korupsi di seluruh Indonesia.