Menanti Imbas Positif BYD, Suryacipta Group dan Smartpolitan Subang di Jawa Barat
Menanti Imbas Positif BYD, Suryacipta Group dan Smartpolitan Subang di Jawa Barat -foto Instagram @smartpolitan-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pengembangan ekonomi Provinsi Jawa Barat, secara teori salah satunya dipantik dengan keberadaan pusat pertumbuhan ekonomi baru yakni Subang Smartpolitan.
Wilayah Utara Provinsi Jawa Barat atau 89 kilometer dari Timur Jakarta itu, diharapkan menjadi basis laluan koneksitas pusat industri antar wilayah di Pulau Jawa. Investasi Tiongkok di Indonesia yang konon bernilai Rp 17 triliun, menempatkan kawasan Subang Smartpolitan di bawah bendera PT Suryacipta Swadaya itu menjadi lokusnya.
Investasi Tiongkok di Indonesia, via perusahaan Build Your Dream atau BYD, yang bergerak di bidang otomotif milik pengusaha China, Wang Chuanfu, salah satu pabriknya dibangun di kawasan Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat.
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, sempat menyoroti rencana pembangunan pabrik BYD yang sempat heboh, bakal menyedot jumlah tenaga kerja di Jabar hingga 18 ribu orang.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah Dodol Garut, Camilan Manis Khas Kabupaten Garut
BACA JUGA:KDM Ingin Seragamkan Jam Sekolah di Jabar, Sabtu Libur, Tapi....
Nalar pikir politisi Gerindra itu berangkat dari segmen bisnis BYD yang sarat teknologi, sehingga cukup kontraproduktif dengan "hipotesis" yang dikhawatirkan "Bapak Aing" menjadi disinformasi di masyarakat.
"Kita berharap adanya kajian yang lebih logis, sehingga dibarengi dengan informasi yang valid atau terukur," ujar Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
Operasional perusahaan asal Tiongkok BYD di Indonesia sendiri diselenggarakan oleh BYD Arista. Sebuah entitas unit bisnis Arista Group di bawah PT Elektrika Indonesia sejak Januari 2024.
Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia, Luther J Pandjaitan, merespon pertanyaan konfirmatif Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, perihal angka serapan tenaga kerja lokal di tanah Pasundan atas pembangunan pabrik BYD di Kabupaten Subang yang konon mencapai 18 ribu tenaga kerja.
Menurut Luther, selain BYD Indonesia yang telah menyampaikan paparan analitis mendalam kepada pemerintah atau Business to Government (B to G), bahwa proyeksi angka serapan tenaga kerja itu, tidak bertumpu pada keberadaan pabrik ketika nantinya mulai beroperasi.
BACA JUGA:Kocek Gak Kalah Tebal, Profil LHKPN Suami Baru Istri Kedua KDM : Anne Ratna Mustika
BACA JUGA:Cuplikan Singkat KDM : Moncer di Golkar, Loncat Partai, Tembus Senayan, Gubernur Jabar
".....Konteks jumlah tenaga kerja yang possible dibuka dengan adanya industri ini termasuk industri turunan seperti logistik, value chain, komponen, showroom, retail salles, nah itu diperkirakan seluruhnya 18 ribu orang," Luther menjabarkan, pada cnn.Indonesia, 6 Mei 2025, dikutip Radar Utara, Sabtu, 31 Mei 2025. (**)