Begini 5 Tips Supaya Kaum Introvert Lebih Ekstrovert, Agar Gampang Gaul dan Memiliki Banyak Teman!
Begini 5 Tips Supaya Kaum Introvert Lebih Ekstrovert, Agar Gampang Gaul dan Memiliki Banyak Teman!-Foto : tirachardz-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Biasanya kepribadian introvert dikenal sebagai individu yang lebih menikmati waktu sendirian. Ini bukan berarti bahwa seorang introvert tidak mampu berinteraksi dengan orang di sekitar mereka, melainkan mereka memiliki "energi sosial" yang terbatas saat bersosialisasi.
Contohnya setelah menghabiskan seharian berbincang dengan teman-teman, seorang introvert akan memulihkan energi mereka dengan mencari suasana tenang.
Penulis buku Me, But Better: The Science and Promise of Personality Change, Olga Khazan, juga merupakan seorang introvert. Dia lebih suka menghabiskan waktu di rumah.
Tapi suatu ketika, dia menyadari bahwa dia ingin lebih mudah berinteraksi dengan orang lain, meminta bantuan ketika dibutuhkan, terutama setelah menjadi seorang ibu.
Lebih lanjut, Khazan menjelaskan kepada CNBC Make It bahwa meskipun dia memiliki tipe kepribadian introvert, dia "perlu belajar untuk merasa nyaman saat menjadi lebih aktif dan terlibat dalam lingkungan sosial, bahkan dengan cara yang tidak verbal, lebih banyak dari biasanya. "
Kemudian Khazan membagikan beberapa saran untuk meningkatkan keterampilan sosialnya. Mulai dari berbagai metode yang telah dicobanya, ada satu yang berhasil mengubah cara dia berkomunikasi, sehingga ia menjadi lebih sering berinteraksi dan terhubung dengan orang lain. Kira-kira, apa rahasianya?
Dengan Rutin Ikut Aktivitas yang Sama Bareng Komunitas
Bahkan Khazan mengungkapkan berbagi tentang cara terbaik untuk memperbaiki kehidupan sosialnya dan bertransformasi menjadi lebih ekstrovert, yaitu dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan secara teratur dalam kelompok yang sama.
BACA JUGA:Inilah 6 Tanda Seorang Introvert yang Sangat Cerdas, Apa Saja?
Ia mulai mencari hobi baru yang dapat dilakukan dalam komunitas, seperti berlayar pada pukul 5 pagi.
Meskipun awalnya terasa berat, ia menemukan kebahagiaan dari aktivitas itu. “What I found is that if I just push myself to actually go to these things, I ended up having a really good time”.
Melalui kegiatan tersebut, interaksi sosial yang terjalin juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup Khazan.
Ini termasuk dalam aspek parenting, di mana ia merasa lebih nyaman berbicara dengan orang lain, melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak ia inginkan, sehingga mengurangi perasaan rewel.
Ia juga merasa tidak sendirian dalam membesarkan anak, karena menyadari bahwa banyak orang lain di luar sana mengalami hal yang serupa dengan dirinya.