Edaran Gubernur Soal Harga TBS Dinilai 'Macan Ompong', Petani Kecewa Harga Masih Rendah

Edaran Gubernur Soal Harga TBS Dinilai 'Macan Ompong', Petani Kecewa Harga Masih Rendah-Radar Utara/ Benny Siswanto-
KETRINA, RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Petani kelapa sawit di Bengkulu mengaku kecewa terhadap Surat Edaran (SE) Gubernur Bengkulu terkait penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit.
Mereka menilai edaran tersebut seperti "macan ompong" karena tidak efektif mendongkrak harga TBS di tingkat Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Kekecewaan ini mencuat setelah mendapati kenyataan bahwa hingga Senin kemarin, harga TBS di beberapa PKS masih jauh di bawah harapan.
Salah satu contohnya adalah PT KKK Ketahun, yang dilaporkan masih membeli TBS dengan harga Rp2.700/Kg.
BACA JUGA:Harga TBS di PKS Stagnan di Tengah Ancaman Sanksi Gubernur
BACA JUGA:Paska Sidak Wagub ke Pabrik, Harga TBS Makin Merosot di Bawah Ketetapan Pemerintah
Padahal sebelumnya, telah ada harapan bahwa SE Gubernur akan membuat PKS mengikuti harga yang lebih menguntungkan petani.
"Kami sangat kecewa. Edaran gubernur ini seperti tidak ada gunanya. Buktinya, di PT KKK Ketahun harga TBS kami masih saja murah di harga Rp 2.700/Kg pada Senin 21 April 2025," ujar sejumlah petani di Ketahun, Nodi.
Menurut Nodi, para petani merasa bahwa SE Gubernur tidak memiliki kekuatan memaksa bagi PKS untuk benar-benar mengikuti harga yang telah ditetapkan.
Mereka pun mempertanyakan efektivitas pengawasan dan sanksi yang dijanjikan pemerintah provinsi jika PKS tidak patuh.
Sebelumnya, kata Nodi, pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengeluarkan berbagai pernyataan dan bahkan melakukan inspeksi mendadak ke PKS untuk memastikan kepatuhan terhadap harga TBS.
BACA JUGA:Harga TBS Turun, Wagub Mian Ultimatum PMKS
BACA JUGA:Harga TBS Sawit Semakin Turun, Begini Harga Per Kilogram Hari ini?
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak PKS yang tidak mengindahkan himbauan tersebut.