Harga TBS Turun, Wagub Mian Ultimatum PMKS

Wagub Mi'an saat sidak PMKS-Radar Utara / Doni Aftarizal-

BENGKULU RU - Turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit pasca perayaan Idul Fitri 1446 Hijriyah, menyita perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.

Terbukti dengan penurunan harga TBS yang membuat resah para petani tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Ir. H. Mi'an menggelar inspeksi mendadak (Sidak) dan memberikan ultimatum Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS).

"Sidak yang kita gelar ini sebagai bentuk respon cepat terhadap keluhan petani, dengan turunnya harga TBS," ungkap Mi'an saat sidak ke PMKS PT. Alno Agro Utama Sumindo Oil Mill di Kabupaten Bengkulu Utara, Rabu 09 April 2025.

Menurut Mi'an, sebagaimana informasi dari petani, harga TBS kelapa sawit di Bengkulu mengalami penurunan sebesar Rp 300, dari harga semula yang berada di angka Rp 3.000 per kilogram (Kg).

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Semakin Turun, Begini Harga Per Kilogram Hari ini?

BACA JUGA:Warning! RAM dan Toke Sawit Jangan Beli TBS Hasil Curian

"Grafik harga TBS terus menurun. Saat ini, harga berkisar antara Rp 2.800 hingga Rp 2.700 per Kg," kata Mi'an.

Mi'an menjelaskan, penurunan harga TBS ini salah satu pemicunya karena kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang memberlakukan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk sawit dari Indonesia.

"Namun, jangan sampai kebijakan itu dijadikan alasan utama untuk menurunkan harga TBS kelapa sawit petani," ujar Mi'an.

Mengingat, lanjut Mi'an, berdasarkan data, ekspor Crude Palm Oil (CPO) ke Amerika Serikat hanya sekitar 15 persen dan tidak lebih dari itu.

BACA JUGA:Harga Anjlok Paska Lebaran, Pabrik Mulai Terima TBS Petani

BACA JUGA:Harga TBS Bulan ini Ditetapkan Rp 3.142 Per Kg

"Makanya sejak awal kita mengingatkan PMKS, jangan mempermainkan harga TBS kelapa sawit para petani. Sebaliknya, PMKS harus berperan aktif menjaga stabilitas harga TBS di tingkat petani," pinta Mi'an.

Sehingga, sambug Mi'an, keresahan petani terhadap turunnya harga TBS kelapa sawit ini tidak terus berlanjut. Pihaknya berharap harga di tingkat petani bisa dijaga. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan