Bandara hingga Koneksi Internet Mati Selama Nyepi

Bandara hingga Koneksi Internet Mati Selama Nyepi -Radar Utara/ Benny Siswanto-

Itu artinya, sejumlah masyarakat Hindu di beberapa Banjar Adat, sudah ada yang melaksanakannya. Tapi, waktu selambat-lambatnya adalah sehari sebelum Nyepi yang dilaksanakan di Beji. 

Beji adalah tempat persucian yang menyaratkan memiliki sumber mata air yang dipandang memenuhi kriteria suci yang dianut dalam keyakinan Hindu. 

BACA JUGA:Toleransi Kuat Jelang Nyepi di Bengkulu Utara

BACA JUGA:Bakal Jadi Agenda Tahunan Daerah, Bupati Arie Lepas Pawai Ogoh-Ogoh

Beji ini merupakan salah satu tempat ibadah. Di Beji ini, nantinya orang Hindu, melaksanakan persembahyangan di sana. Sembahyang di Beji, dipimpin oleh seorang Pinandita atau Jero Pemangku.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Cabang Bengkulu Utara, Made Astawa, SIP, MM, kepada Radar Utara membenarkan prosesi sakral masyarakat Hindu pada Jumat pagi hingga menuju sore dengan acara puncak yakni Prelina atau waktu dimusnahkannya Ogoh ogoh 2025 yang telah diarak menjelang Nyepi Tahun Saka 1947 atau 2025 Masehi. 

"Melasti dilaksanakan umat Hindu se kabupaten yang ada pada 5 banjar adat, sejak H-3 hingga H-1 Nyepi," ungkap Made Astawa, kepada Radar Utara, Jumat, 28 Maret 2025.

Usai melaksanakan Melasti, kata Made, kemudian dilaksanakan Tawur Kesanga, yakni pembersihan Bhuana Alit yakni sifat-sifat buruk seperti hawa nafsu, angkara murka, marah, iri, dengki. 

BACA JUGA:Anggota DPRD Dorong Pemerintah Support Pendanaan Ogoh-ogoh, Pemda Hibahkan Rp50 Juta

BACA JUGA:Pawai Ogoh-Ogoh Layak Jadi Festival Daerah

Selain itu, Melasti juga dilaksanakan ritual Bhuana Agung yakni membersihkan lingkungan dari segala yang membuat kotor, termasuk yang menempatkan "bhuta kala" di tempatnya. 

Made berujar, setidaknya ada 3 prosesi prinsip yang dilaksanakan sehari sebelum Nyepi yakni Melasti, Tawur Kesanga hingga Prelina dan rangkaian lainnya yang diakhiri dengan perayaan jelang Nyepi di Banjar Adat, sebagai persiapan pamungkas Umat Hindu sebelum melaksanakan Catur Brata Penyepian yakni Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan. 

"Terima kasih atas segala dukungan lintas elemen dan juga pemerintah. Kami mohon ijin, untuk melaksanakan Nyepi sejak Pukul 06.00 WIB hingga waktu yang sama pada keesokan harinya. Semoga kita semua menjadi pribadi-pribadi yang terlahir kembali dan merajut hidup dalam kebersamaan dan berketuhanan untuk mengisi kemerdekaan dalam sebuah bangsa yang besar," ucapnya.

Paripurna Nyepi, kata Made, esok harinya yakni Pukul 06.00 WIB, Minggu, 30 Maret 2025, masyarakat Hindu juga melaksanakan Ngembak Geni atau buka puasa usai melakoni catur brata penyepian. 

BACA JUGA:Toleransi Kuat Jelang Nyepi di Bengkulu Utara

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan