Serambi Mesjid Kami Yang Kotor

Heri Haliling-Heri Haliling/Dok Radar Utara-
Pria gondrong melihat sepasang sandal miliknya.
"Maaf, Pak. Mungkin sandal kita sama mereknya?"
"Tidak??? Sandal itu milik saya" jawab pria itu lagi.
"Sungguh, Pak. Ini punya saya?"
Rombongan berjubah itu mulai mengerubung. Dengan wajah beku tajam dia memandangi perawakan dan penampilan si pemuda urakan dalam poin recehan.
BACA JUGA:Belajar dari Sang Gagak
BACA JUGA:Belenggu Sistem
"Mas coba balik sandalnya?" pinta pria yang kehilangan sandal.
Pemuda itu menuruti. Setelah dibalik ternyata ada tanda asing yang pemuda itu tak kenal.
"Nah iya, bukan? Ada jarum pada penguncinya. Itu sandal saya??" kata pria tanpa alas kaki.
"Mas!? Sampeyan tau tidak orang ini siapa?" tanya seorang lain dengan nada agak meninggi. Belum sempat mulutnya mengatup dia menjawabnya sendiri. "Ini H. Insani, tokoh di segani di sekitar sini? Jangan niat tidak baik, Mas!?"
Ada unsur perdebatan di sana dalam bungkus ketidaktahuan dan pengingkaran. Hal itu tentu membuat warga sekitar penasaran dan ikut mendekat.
BACA JUGA:Cecep Ingin Menjadi Kaya
BACA JUGA:Ibu, Pematang Sawah dan Cerita Seorang Gadis
"Apa!!!? Ada apa, Pak??"