Alarm Negatif Kualitas Gen Z

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Ratu Samban, Salamun Haris-Radar Utara/Muhammad Ardhia-
Arsip RU saat wawancara 2023 silam, di sektor dukungan kepada guru, salah satunya sertifikasi, di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) menyedot angka yang tidak sedikit.
Tunjangan yang pencairannya tiga bulan sekali ini, tidak kurang menyedot anggaran hingga Rp 18 miliaran. Itu berarti, realisasinya merujuk kelengkapan syarat yang wajib dicukupi para guru. Salah satunya, jam mengajar dalam setiap pekannya.
Fakta ini, sudah menjadi rahasia umum, acap membuat guru "terbang" dari satu sekolah ke sekolah lain, agar syarat jam mengajar perminggunya tercukupi.
Sekretaris Dispendik, Sugeng Prayitno, M.Pd, saat dikonfirmasi membenarkan soal ini. Dia menjelaskan, pencairan sertifikasi guru, pihaknya juga wajib melakukan validasi persyaratan, sebelum mencairkan tambahan pendapatan bagi guru.
BACA JUGA:Survey Menunjukkan Bahwa Kebanyakan Gen Z Menghabiskan Gajinya Hanya untuk Membeli Makanan
BACA JUGA:Apa Ada Pekerjaanmu Nih? Ini 5+ Jenis Karier Unik yang Menggambarkan Gen Z Banget
Dia juga sepakat, keluhuran guru yang mestinya mampu "digugu lan ditiru" merupakan sebuah tuntutan. Untuk itu, keluhuran budi seorang tenaga pendidik, idealnya terlahir bukan karena sertifikasi atau tunjangan yang kini menempatkan guru menjadi komponen ASN yang paling sejahtera.
"Hasil pendidikan idealnya bukan hanya ditilik dari sisi output yakni pelajar yang lulus. Tapi juga dari sisi outcome yakni kualitas karakter peserta didik itu sendiri yang mesti menjadi cermatan," tuturnya.
Pada tahun 2023 saja, total guru sertifikasi tercatat jumlahnya sebanyak 1.478 guru. Angka itu terus bertambah setiap tahunnya.
"Harapannya adalah peningkatan kesejahteraan guru, linier dengan kualitas peserta didik. Idealnya begitu," ungkapnya.
"Tapi tidak cukup lewat sekolah dan guru saja. Keluarga, juga sangat menentukan kualitas dan karakter anak," susulnya memungkas. (**)