Alarm Negatif Kualitas Gen Z

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Ratu Samban, Salamun Haris-Radar Utara/Muhammad Ardhia-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Bonus demografi yang akan menjadi harapan Indonesia Emas pada 2045, sudah dihadapkan dengan keberadaan Gen Z yang tidak berkualitas.
Suguhan hasil survey sebuah platform konsultasi pendidikan dan karier yang dirilis kanal berita saluran utama, membawa pada catatan yang memprihatinkan sekaligus menjadi alarm bersama dalam menghadapi ledakan bonus demografi.
Dimana, pada tahun tersebut, dominasi "orang muda" akan terjadi pada lintas sektor, mulai di pemerintahan hingga swasta.
Menyitir laporan tersebut, terungkap pada tahun 2024 lalu, 60 persen perusahaan memilih langkah tegas dengan memecat pekerja yang masuk kategori Gen Z.
BACA JUGA:Survey Menunjukkan Bahwa Kebanyakan Gen Z Menghabiskan Gajinya Hanya untuk Membeli Makanan
BACA JUGA:Apa Ada Pekerjaanmu Nih? Ini 5+ Jenis Karier Unik yang Menggambarkan Gen Z Banget
Bukan Gen Z yang menjadi persoalannya. Pemecatan itu dipilih perusahaan yang memiliki orientasi profit dan menuntut adaptif, menjumpai permasalahan prinsip pada karyawan muda yang justru akan menghambat perkembangan organisasi.
Hal mendasar hasil temuan dalam survey yang dirilis CNBC Indonesia itu, Gen Z yang menjadi objek pecat itu didominasi persoalan rendahnya motivasi dan inisiatif.
Kemudian disusul dengan profesionalisme yang buruk, begitu juga ketika menerima umpan balik. Kecenderungan tidak mampu memecahkan masalah, keterampilan teknis yang tak memadai, tidak cocok pada budaya perusahaan serta sulit bekerjasama dalam tim.
Pengamat Kebijakan dari Universitas Ratu Samban, Salamun Haris, menilai survei tersebut tidak hanya mengirimkan fakta memprihatinkan. Dalam kacamata positif, Salamun menilai justru adanya survey itu, dapat menjadi early warning bagi seluruh pihak hingga pemangku kebijakan, memiliki desain besar dalam menghadapi impian ideal pada Indonesia Emas 2045 mendatang.
BACA JUGA:Tren Makan Sehat di Kalangan Gen Z Ini yang Justru Berbahaya dan Berdampak Terkena Orthorexia
BACA JUGA:Gen Z Wajib Tau! Inilah 3 Alasan yang Bisa Membuat Anda Dipecat dari Pekerjaan, Apa Saja?
"Maka tantangan 2 dasawarsa ke depan, sebenarnya sudah mulai terjawab. Walaupun, hasil survey itu bukan berarti sudah mewakili pada kondisi yang sebenarnya. Cuma, hasil survei itu dijadikan pengingat, menurut saya satu hal yang wajib," terangnya.
Alih-alih menjaga kualitas mental calon penerus bangsanya, Australia yang menerapkan UU Larangan Media Sosial bagi anak-anak dengan ancaman serius secara nominal sebagai denda bagi perusahaan pemilik platform media sosial, tak salah untuk ditiru.