Sektor Investasi di Bengkulu Stagnan

Kepala Dinas (Kadis) Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP), Supran, SH, MH.-GATOT/RK-
BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Perkembangan sektor-sektor potensi investasi di Provinsi Bengkulu, sampai dengan saat ini cenderung mengalami stagnasi.
Ini diakui Kepala Dinas (Kadis) Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP), Supran, SH, MH. Menurut Supran, stagnasi yang dimaksud, lantaran investasi yang berkembang, sektornya itu-itu saja.
"Seperti sektor perkebunan, pertambangan, infrastruktur, industri hingga makanan. Jadi hanya sektor tersebut investasi di Bengkulu," ungkap Supran.
Sementara, lanjut Supran, potensi investasi pada sektor lainnya di Bengkulu, hampir dikatakan minim. Contohnya seperti sektor pariwisata.
BACA JUGA:Disnaker Bengkulu Utara Dukung Iklim Investasi Daerah
BACA JUGA:Hati-hati! Jangan Pilih Investasi dengan Risiko Tinggi Hanya Karena Ingin Cepat Kaya!
"Kalau bicara sektor investasi, kita tidak bisa menentukan secara pasti. Karena kerap mengalami perubahan yang signifikan. Apalagi yang namanya investasi, juga mengikuti pangsa pasar," kata Supran.
Menurut Supran, terkait keberadaan investor baru, sejauh ini belum ada. Namun kedepannya tak menutup kemungkinan beberapa investasi baru masuk ke Bengkulu.
"Mengingat potensi investasi Bengkulu sangat tinggi. Terkait total realisasi investasi di wilayah Bengkulu sepanjang tahun 2024 kemarin, kita masih menunggu rilis resmi dari pemerintah pusat," ujar Supran.
Supran menambahkan, berdasarkan catatan pihaknya, hingga triwulan Kedua atau April-Juni tahun 2024, realisasi investasi di Bengkulu mencapai angka Rp 2,9 triliun. Dengan rincian Rp 1,2 triliun pada triwulan I, dan Rp 1,79 triliun triwulan II.
BACA JUGA:Pentingnya Manajemen Risiko dalam Berinvestasi Agar Dana Tidak Tergerus
BACA JUGA:Nilai Investasi Daerah di Bengkulu Ini Tembus Rp 1,1 Triliun
"Hanya saja dari pantauan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pelaku usaha, kita berkeyakinan target realisasi investasi tahun 2024, bisa terpenuhi," tegas Supran.
Lebih lanjut Supran mengemukakan, target yang ditetapkan pemerintah pusat, investasi di Bengkulu mencapai angka Rp 22 triliun. Sedangkan target daerah yang mengacu pada RPJMD Rp 7,5 triliun.