Siapa yang Mengira Sederet Menu Terjangkau Ini Dapat Membantu Mencegah Mati Muda dan Bikin Panjang Umur
Menu Terjangkau Ini Dapat Membantu Mencegah Mati Muda dan Bikin Panjang Umur-marilyna-
Nyatanya kunyit merupakan salah satu rempah yang biasa digunakan sebagai bahan masakan dan obat tradisional. Selain itu, bahan tersebut mengandung senyawa bioaktif kuat yang disebut kurkumin.
Dilansir dari Healthline, sifat antioksidan dan anti peradangan pada kurkumin dianggap membantu menjaga fungsi otak, jantung, paru-paru, dan melindungi dari kanker serta penyakit terkait usia.
4. Mengonsumsi Kacang-kacangan
Selain itu, kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang sangat baik, makanan ini kaya akan protein, serat, antioksidan, dan senyawa tanaman yang bermanfaat.
BACA JUGA:3 Manfaat Rebung Bagi Kesehatan. Salah Satunya Sebagai Menu Untuk Menurunkan Berat Badan
BACA JUGA:Menu Olahan Lokal Harus Terus Dipertahankan
Di tambah lagi, kacang-kacangan merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik, seperti tembaga, magnesium, kalium, folat, niasin, serta vitamin B6 dan E.
Terdapat beberapa penelitian menunjukkan bahwa kacang-kacangan memiliki efek menguntungkan terhadap penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, diabetes, sindrom metabolik, kadar lemak perut, dan bahkan beberapa jenis kanker.
Kemudian satu penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi setidaknya 3 porsi kacang-kacangan per minggu memiliki risiko kematian dini 39 persen lebih rendah.
5. Mengonsumsi Kopi dan teh
Di samping itu, ternyata kopi maupun teh dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis, misalnya, polifenol dan katekin yang ditemukan dalam teh hijau dapat menurunkan risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung.
BACA JUGA:8 Ide Menu Makanan Simpel yang Cocok untuk Anak Kost
Lalu kopi juga dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker serta penyakit otak tertentu, seperti Alzheimer dan Parkinson.
Pasalnya orang yang biasa minum teh atau kopi juga memiliki resiko kematian diri lebih rendah sebesar 20-30 persen, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum.