SESUATU DALAM MAHKOTANYA

Ilustrasi-Fileski Walidha Tanjung -

“Bu obat apa ini, kok banyak sekali, kamu beneran sakit berat ya?”

“Tadi aku habis dari dokter”

BACA JUGA:Sebelum Pandemi dan Sesudah Itu Mati

BACA JUGA:PEREMPUAN YANG MENJUAL DIRINYA PADA JARAK

“Apa kata dokter, kamu sakit apa?”

Ia tidak menjawab, karena memang sulit dijelaskan. Ia bingung harus mulai cerita dari mana, ia hanya diam. Suaminya makin bingung, dan ia pun lebih bingung dari suaminya.

Dalam pikirannya, kok  bisa baru terdeteksi terpapar penyakit ini, padahal semenjak punya anak, dia tidak pernah lagi melakukan hubungan intim dengan suaminya atau dengan siapapun. 

Seharusnya kalau memang ia terpapar Gonore bersama Rico si mantan pacarnya waktu dulu, mestinya sudah terdeteksi sejak awal ketika proses kehamilan yang sering cek kesehatan di puskesmas. 

Dokter mengatakan obat itu harus diminum sekali habis, namun ia takut bagaimana kalau tetap penyakitnya tidak sembuh, karena penyakitnya sudah bertahun-tahun ia derita.

BACA JUGA:Celurit Matrah

BACA JUGA:Defisit Kebudayaan: Sastra dalam Bayangan Pasar dan Prinsip 5W-1H

Bagaimana kalau penyakitnya itu sudah kebal terhadap obat. Dan betapa malunya dia kalau harus kembali ke puskesmas itu lagi, kembali dihakimi oleh dokter dan orang-orang yang melihatnya. 

Menghela nafas panjang, tekatnya pun bulat untuk menceritakan yang sebenarnya terjadi kepada suaminya. 

“Pak aku kena penyakit menular seksual, namanya Gonore” ucapnya dengan terbata-bata. 

Suaminya tertegun, suasana jadi hening, hanya terdengar suara angin kemarau yang menyelinap masuk dari celah jendela. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan