Dibalik Menyimpan Banyaknya Manfaat, Singkong Memiliki Racun Yang Perlu Diwaspadai

Reporter: Debi Susanto |

Editor: Ependi |

Sabtu , 14 Dec 2024 - 06:17

Singkong-yesdok.com-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Singkong sering kali dipilih sebagai pengganti karbohidrat, namun ternyata tidak selalu membawa manfaat yang sehat. Umbi-umbian ini juga memiliki efek samping yang dapat merugikan.

Hampir setiap orang di Indonesia pasti akrab dengan singkong. Umbi-umbian ini sering dijadikan camilan saat menikmati senja, atau digunakan sebagai sumber karbohidrat alternatif bagi mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.

Singkong memang memiliki beragam manfaat yang menggiurkan. Namun, perlu diingat bahwa manfaat tersebut bisa disertai dengan potensi bahaya bagi kesehatan, terutama jika singkong dikonsumsi tanpa perhatian yang cukup.

Perlu kamu ketahui bahwa singkong, yang merupakan umbi akar asal Amerika Selatan, memiliki kandungan kalori dan karbohidrat yang cukup tinggi, meskipun mengandung sedikit protein dan lemak, terutama jika diolah dengan cara direbus.

Namun, di balik segala kenikmatan yang ditawarkan singkong, terdapat beberapa risiko yang bisa membahayakan kesehatanmu.

Risiko tersebut bisa meningkat secara signifikan jika singkong tidak diolah dengan benar. Berikut ini adalah beberapa bahaya yang perlu kamu waspadai terkait konsumsi singkong.

1. Kelumpuhan dan Malnutrisi

Anak-anak sebaiknya tidak mengonsumsi singkong dalam jumlah berlebihan atau terlalu sering. Hal ini disebabkan oleh kandungan bahan kimia dalam umbi-umbian tersebut yang dapat memicu kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu.

Selain itu, konsumsi singkong yang berlebihan juga dapat mengakibatkan kekurangan vitamin esensial yang penting untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Gangguan Pencernaan

dibalik menyimpan banyaknya manfaat, singkong memiliki racun yang perlu diwaspadai                            radarutara.bacakoran.co - singkong sering kali dipilih sebagai pengganti karbohidrat, namun ternyata tidak selalu membawa manfaat yang sehat. umbi-umbian ini juga memiliki efek samping yang dapat merugikan.
hampir setiap orang di indonesia pasti akrab dengan singkong. umbi-umbian ini sering dijadikan camilan saat menikmati senja, atau digunakan sebagai sumber karbohidrat alternatif bagi mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.
singkong memang memiliki beragam manfaat yang menggiurkan. namun, perlu diingat bahwa manfaat tersebut bisa disertai dengan potensi bahaya bagi kesehatan, terutama jika singkong dikonsumsi tanpa perhatian yang cukup.
perlu kamu ketahui bahwa singkong, yang merupakan umbi akar asal amerika selatan, memiliki kandungan kalori dan karbohidrat yang cukup tinggi, meskipun mengandung sedikit protein dan lemak, terutama jika diolah dengan cara direbus.
baca juga:kenali efek samping dari mengkonsumsi singkong secara berlebihan
baca juga:mengungkap rahasia dari kandungan nutrisi serta manfaat dari daun singkong untuk kesehatan tubuh
namun, di balik segala kenikmatan yang ditawarkan singkong, terdapat beberapa risiko yang bisa membahayakan kesehatanmu.
risiko tersebut bisa meningkat secara signifikan jika singkong tidak diolah dengan benar. berikut ini adalah beberapa bahaya yang perlu kamu waspadai terkait konsumsi singkong.
1. kelumpuhan dan malnutrisi
anak-anak sebaiknya tidak mengonsumsi singkong dalam jumlah berlebihan atau terlalu sering. hal ini disebabkan oleh kandungan bahan kimia dalam umbi-umbian tersebut yang dapat memicu kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu.
selain itu, konsumsi singkong yang berlebihan juga dapat mengakibatkan kekurangan vitamin esensial yang penting untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
baca juga:jangan dianggap sepele! makan singkong ternyata dapat meredakan penyakit ini, berikut daftarnya
baca juga:jangan dibuang ! ini manfaat air tape singkong, yang jarang terdengar
2. gangguan pencernaan
saat mengkonsumsi singkong dalam jumlah yang banyak dan dikonsumsi sekali makan dapat berakibat pada permasalahan dalam pencernaan. selain itu, singkong yang kurang matang atau diolah dengan cara yang tidak tepat, seperti digoreng menggunakan banyak minyak, dapat membuat seratnya lebih sulit dicerna, sehingga meningkatkan risiko gangguan pencernaan.
3. obesitas dan kelebihan berat badan
salah satu risiko nyata yang terkait dengan konsumsi singkong adalah peningkatan kemungkinan terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan. ini disebabkan oleh kadar kalori singkong yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan umbi-umbian lainnya.
seperti yang kita ketahui, obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama bagi berbagai penyakit serius, termasuk diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker.
baca juga:sering dianggap limbah, ternyata kulit singkong memiliki manfaat untuk kesehatan hingga kecantikan...
baca juga:sering dianggap limbah, ternyata kulit singkong memiliki manfaat untuk kesehatan hingga kecantikan...
4. keracunan makanan
singkong yang tidak diolah dengan benar atau dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat membuat tubuh melepaskan senyawa berbahaya.
singkong mengandung glikosida sianogen yang dapat melepaskan sianida di dalam tubuh.
oleh karena itu, jika singkong tidak diolah dengan baik atau dikonsumsi dalam porsi yang terlalu banyak, risiko terjadinya keracunan makanan dapat meningkat secara signifikan.
5. reaksi alergi
singkong dapat memicu reaksi alergi pada beberapa individu, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi tertentu, terutama jika umbi tersebut tidak diolah dengan baik. dikarenakan, pada singkong memiliki getah. pada beberapa orang, getah ini bisa menyebabkan timbulnya reaksi alergi.
baca juga:kenali 10 manfaat dari singkong untuk kesehatan tubuh
baca juga:kenali manfaat rahasia dari tape singkong yang jarang diketahui, yang dapat bikin tubuh sehat serta bugar
6. gangguan saraf dan tiroid
penting untuk diingat agar tidak mengonsumsi singkong dalam keadaan mentah, terlepas dari alasannya. singkong dapat melepaskan senyawa sianida yang berbahaya bagi tubuh.
sianida yang terkandung dalam singkong, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat mengganggu fungsi saraf. selain itu, konsumsi singkong yang berlebihan juga dapat mengurangi efektivitas hormon tiroid dan menurunkan kadar yodium dalam tubuh.
hal ini disebabkan oleh adanya antinutrien seperti phylate dan tanin yang terdapat dalam singkong, yang dapat mengganggu kerja hormon tiroid serta mengurangi kadar yodium yang diperlukan oleh tubuh.
tak disangka, bahaya singkong bagi kesehatan memang bervariasi. untuk menghindari risiko yang merugikan, langkah pertama yang perlu diambil adalah membatasi porsi konsumsinya.
baca juga:mengungkap rahasia dari kandungan nutrisi serta manfaat dari daun singkong untuk kesehatan tubuh
baca juga:jangan dianggap sepele! makan singkong ternyata dapat meredakan penyakit ini, berikut daftarnya
porsi yang aman untuk menikmati singkong adalah sekitar 60 gram, atau setara dengan setengah cangkir.
namun, itu tidaklah cukup. berikut adalah beberapa hal lain yang perlu diperhatikan agar anda dapat menikmati singkong dengan aman.
bersihkan singkong dengan air mengalir, lalu kupas kulitnya. setelah itu, rendam singkong dalam air selama 48 hingga 60 jam. proses ini bertujuan untuk menghilangkan sisa getah dan meminimalkan kandungan zat beracun.
setelah direndam, olah singkong dengan cara yang tepat. kamu dapat mengukus atau merebusnya selama minimal 25 menit. pada saat ingin menggoreng singkong tersebut, pastikan terlebih dahulu bahwa minyak yang digunakan minya yang baru supaya lebih sehat.
baca juga:jangan dibuang ! ini manfaat air tape singkong, yang jarang terdengar
baca juga:sering dianggap limbah, ternyata kulit singkong memiliki manfaat untuk kesehatan hingga kecantikan...
jika berencana menggunakan singkong sebagai pengganti nasi, kombinasikan dengan sayuran, daging, telur, atau sumber protein lainnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian mu.
tak ada larangan untuk menikmati singkong, namun penting untuk memperhatikan proses pengolahannya agar terhindar dari potensi bahaya yang mungkin terdapat dalam umbi-umbian ini.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 14 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan