Tahun 2025, Dana Pembelian Seragam Sekolah Gratis Nambah Rp1 Miliar
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Ramon Hoskiy, ST-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko menyatakan.
Dana pembelian seragam sekolah gratis untuk program tahun 2025 naambah Rp1 miliar dari sebelumnya sebesar Rp3,9 miliar menjadi Rp4,9 miliar.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Ramon Hoskiy, ST tidak menampik anggaran program seragam sekolah gratis tahun 2025 sebesar Rp4,9 miliar. Jumlah itu naik Rp1 miliar dibandingkan tahun 2024 sebesar Rp3,9 miliar.
"Anggaran pembelian seragam sekolah gratis tahun 2025 naik Rp1 miliar. Agar bisa mengakomodasi seluruh siswa SD dan SMP negeri dan swasta, termasuk siswa madrasah," katanya.
BACA JUGA:APBD 2025 Disahkan, Bupati Sapuan Pastikan Program Seragam Sekolah Gratis Berlanjut
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Kembali Usulkan Dana Program Seragam Sekolah Gratis Tahun 2025
Dengan anggaran sebesar itu, setiap siswa menerima bantuan seragam sekolah masing-masing dua setel terdiri atas merah-putih dan putih-biru.
Kendati demikian, pihaknya belum menentukan jumlah siswa SD dan SMP yang menerima seragam sekolah gratis karena masih dalam proses pendataan.
Kemungkinan jumlahnya berdasarkan data siswa baru SD dan SMP tahun sebelumnya.
"Kalau berdasarkan data penerima seragam sekolah gratis tahun 2024 itu sebanyak 8.130 siswa SD dan SMP yang tersebar di sejumlah wilayah," ujarnya.
BACA JUGA:8.130 Siswa di Mukomuko Terima Seragam Sekolah Gratis Program Sapuan-Wasri
BACA JUGA:Pembagian Seragam Sekolah Gratis Tunggu Bupati
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini, akan diupayakan pengadaannya di bulan Januari 2025 atau sebelum penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun anggaran 2025-2026.
"Kita upayakan di bulan Januari 2025 kegiatan itu sudah bisa dimulai supaya siswa baru nanti bisa menerima bantuan seragam sekolah gratis dari pemerintah daerah sebelum masuk sekolah," pungkasnya. (*)