Tes Cepat HIV 4 Wilayah Puskesmas, Ini Hasilnya

Sub Koordinasi Bidang Sub Pencegahan dan Penanganan Penyakit Menular, Bintoro Wahyudi-Radar Utara/Abdurrahman Wachid-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Deteksi dini HIV/AIDS skema tes cepat di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, baru-baru ini dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Tracing penyakit menular mematikan yang dilaksanakan 4 wilayah kerja pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di daerah, juga sudah mendapati hasil.
Sekadar mengulas, paparan penyakit yang belum ditemukan obatnya sehingga mereka yang terpapar, tidak akan bisa sembuh tersebut, untuk di wilayah Bengkulu menunjukkan angka yang memprihatinkan.
Dilansir radarutara.bacakoran.co pada Maret tahun 2023 lalu, kasus Human Immunodeficiency Virus atau HIV dan Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS di Provinsi Bengkulu, pada tahun 2022 lalu sudah menjangkit pada 1.224 orang.
BACA JUGA:Hasil Tes Cepat, Dinas Kesehatan Deteksi 12 Warga Positif HIV
BACA JUGA:Pengetahuan Tentang HIV/AIDS Miliki Peran Penting Dalam Upaya Pencegahan
Sebelumnya, Kepala Dinkes Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, Ns Anik Khasyanti, MH, melalui salah satu pejabat fungsional, Bintoro Wahyudi, SKM, menjelaskan, hasil tracing terbarunya. Bintoro mengungkap, temuan-temuan hasil tes cepat yang dilakukan pada 4 wilayah kerja Puskesmas.
"Hasil deteksi dini dengan tes cepat, belum ditemukan positif HIV," ungkap Bintoro, Kamis, 5 Desember 2024.
Dalam warta sebelumnya, Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Ns Pratiwi, MTr.Kep, saat dikonfirmasi RU, menerangkan penanganan konseling kepada mereka yang terpapar atau Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), terus dilakukan oleh daerah.
Pratiwi bilang, tahun 2023-2024, jumlah ODHA di daerah ini sebanyak 9 orang. Mereka-mereka itu, menjadi obyek pendampingan yang dilakukan oleh daerah.
BACA JUGA:Warem dan Perusahaan Jadi Sasaran Pemeriksaan dengan Faktor Resiko HIV hingga Malaria
BACA JUGA:Tercatat 32 Kasus HIV/AIDS, 16 Orang Meninggal
Sesuai SOP, perempuan ini menyampaikan tidak dapat menyebutkan identitas, karena ini menjadi bagian dari sistem pendampingan yang dilakukan oleh pemerintah.
"Dari kesembilannya, terdiri dari 4 perempuan dan 5 laki-laki," ujar Pratiwi didampingi petugas yang melakukan pendataan pendampingan HIV/AIDS di kantornya, Rabu, 3 Juni 2024.