Ketika Inovasi Teknologi Menjaga Akar Tradisi

Batik produksi Falahy Mohammad yang produksinya memanfaatkan keserdasan buatan ( AI). -Instagram @Falahy Mohammad-

Dalam hal ini, teknologi AI menjadi alat yang memungkinkan pelestarian batik menjadi lebih dinamis dan relevan di era modern.

Sebagai warisan budaya yang kaya akan filosofi dan sejarah, batik sering kali dianggap sebagai sesuatu yang statis. Namun, teknologi mampu mengubah pandangan ini.

BACA JUGA:Perkuat Silaturahmi, Kecamatan Batik Nau Gelar Halal Bihalal

BACA JUGA: SE Penggunaan Batik Besurek dan Penyajian Pangan Lokal Diterbitkan

Dengan bantuan AI, proses desain batik dapat berkembang melalui tahapan-tahapan inovatif, mulai dari digitalisasi arsip, desain digital 2D dan 3D, hingga menciptakan motif baru yang tetap menghormati nilai-nilai tradisional.

Falahy menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan batik agar diterima oleh anak muda, bukan hanya sebagai pakaian melainkan sebagai simbol identitas yang kaya akan sejarah.

Dalam kesempatan yang sama, Rahardi Ramelan, anggota Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia, menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi dan pelestarian budaya.

Menurut Rahardi, meskipun AI dapat membantu mengembangkan motif-motif batik seperti tambal, parang, dan truntum, penggunaan teknologi harus tetap menghormati nilai-nilai budaya.

BACA JUGA:Batik Eco Print Hantarkan Sentra Dharma Guna Bengkulu Sabet Penghargaan

BACA JUGA:Wow! Ternyata Ini Sederet Batik Termahal di Dunia, Bisa Terjual Puluhan Hingga Ratusan Juta Rupiah

"Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia sangat penting untuk mendukung pengembangan dan pelestarian batik," kata Rahardi.

Dia juga menekankan perlunya program studi khusus batik agar generasi mendatang dapat memahami seni dan teknik dalam menciptakan batik. Pentingnya melibatkan generasi muda dalam pelestarian batik juga disampaikan oleh Rifan Rahman, Direktur Komunitas Remaja Nusantara dan Swara Gembira.

Dalam talk show yang juga digelar untuk memperingati Hari Batik Nasional 2024, Rifan menceritakan keberhasilannya memperkenalkan batik kepada anak muda melalui kolaborasi dengan tren fesyen modern, seperti streetwear.

"Lewat komunitas, kami berhasil mengubah pandangan anak muda bahwa batik bukanlah sesuatu yang kaku dan kuno," ujar Rifan.

BACA JUGA: Geliat Sentra Batik Kota Onde-Onde

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan