RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Mendukung transisi energi di Indonesia, PT PLN (Persero) berkomitmen mengembangkan hidrogen sebagai salah satu sumber energi alternatif.
Menurut Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, Muhamad Alhaqurahman Isa, interkoneksi infrastuktur merupakan salah satu tantangan pemerataan energi di Indonesia.
Demi menjangkau kebutuhan energi di pelosok, hidrogen hadir sebagai solusi.
“Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki tantangan dalam transmisi infrastruktur dan ketidaksesuaian antara pasokan dan permintaan energi.
BACA JUGA:Pertamina dan Hyundai Kerja Sama Bangun Ekosistem Hidrogen di Indonesia Dukung NZE 2060
BACA JUGA: 17 Titik Sumber Hidrogen di Indonesia dan Prospeknya
“Dengan potensi energi baru terbarukan yang tinggi di daerah dengan permintaan rendah, hidrogen dapat menjadi solusi untuk menyimpan dan mendistribusikan energi ke daerah yang membutuhkan,” jelas Isa pada diskusi panel bertajuk ‘Catalyzing Hydrogen Solutions for a Sustainable World’ pada Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024.
Isa juga menyoroti tiga peran hidrogen yang akan digunakan di masa depan, yaitu, mendukung pengembangan energi terbarukan, mencapai target dekarbonisasi, dan berperan dalam pasar ekspor.
“Saat ini, Indonesia memanfaatkan sekitar 1,75 juta ton hidrogen per tahun, terutama di sektor industri seperti pupuk, minyak, dan gas.
“Pada tahun 2060, kami perkirakan pemanfaatan hidrogen akan meningkat menjadi sekitar 9,9 juta ton per tahun, dengan sektor pembangkit listrik sebagai pengguna terbesar,” tambahnya.
BACA JUGA:Sang Pioner Rantai Pasok Hidrogen Hijau
BACA JUGA:Pasokan Listrik EBT Terus Bertambah, PLN Bakal Operasikan PLTA Jatigede 110 MW
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga menekankan peran PLN dalam transisi energi, selain dekarbonisasi di sektor kelistrikan, PLN juga terus mengembangkan energi alternatif ramah lingkungan, salah satunya melalui pengembangan hidrogen.
“PLN berkomitmen untuk menjadi katalisator dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.
“Kami telah berhasil menghindarkan emisi sebesar 3,7 miliar ton CO2 melalui berbagai inovasi dan upaya transformasi.