Banner Dempo - kenedi

17 Titik Sumber Hidrogen di Indonesia dan Prospeknya

Pengembangan bahan bakar hidrogen, baik yang dilakukan Pertamina maupun PLN, merupakan bagian dari program transisi energi yang berbasis fosil ke energi hijau. PLN--

RADARUTARA.BACAKORAM.CO- Bahan bakar pendukung transportasi ramah lingkungan, terus bertumbuh bak jamur di musim hujan.

Selain bioetanol, biodiesel, dan biogas (bahan bakar jenis biofuel), kini hadir bahan bakar hidrogen.

Di tanah air, adalah PT PLN (Persero) menjadi pelopor keberadaan stasiun pengisian hidrogen (SPH) atau hydrogen refueling station (HRS).

"Kita lihat bahwa perkembangan teknologi transportasi hijau berkembang sangat besar. Salah satunya adalah bagaimana transportasi berbasis pada electric vehicle (EV) berkembang sangat besar dan PLN mendukung transformasi green transportation yang berbasis pada EV end-to-end," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memberi sambutan saat peresmian SPH pertama di Indonesia sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan, yang berlokasi di Senayan, Jakarta.

BACA JUGA: Pertumbuhan Impresif Sektor Ilmate

BACA JUGA: Berkah Transformasi Industri 4.0

Selain PLN, PT Pertamina juga melakukan hal serupa. SPH Pertamina memasok hidrogen dari gas dan panas bumi dari fasilitas milik Pertamina.

Langkah itu ditandai dengan groundbreaking Pertamina hydrogen refueling station, di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat. SPH itu ditargetkan awal Februari 2024 mulai beroperasi.

 

Ekosistem Transportasi Hijau

Pengembangan bahan bakar hidrogen, baik yang dilakukan Pertamina maupun PLN, merupakan bagian dari program transisi energi yang berbasis fosil ke energi hijau. Untuk itu, ekosistem transportasi ramah lingkungan pun disiapkan.

BACA JUGA:Mendongkrak Ekonomi Daerah dengan Wisata Olahraga

BACA JUGA: Tiga Mesin Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Sejauh ini PLN mengeklaim sangat mendukung green transportation transformation baik itu EV maupun fuel cells.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan