BACA JUGA:Kotak Rahasia Jessy
BACA JUGA:BAGAIMANA AGAR LANGIT TAK RETAK
“Aku nggak mau janji Ci, aku takut mengingkari janji,” jelas Samudra.
“Kamu tau nggak sih, selama tiga tahun ini aku tidak benar-benar melupakanmu?” ucap Citra.
“Sama,” jelas Samudra.
“Jadi?” Citra perlu jawaban.
“Ya nggak bagaimana-bagaimana Ci,” Samudra masih tak memberikan jawaban.
“Kamu jangan jadi orang jahat ya Sam, sudah permaikan hatiku,” ucap Citra.
“Harusnya tiga tahun lalu perkataan itu aku yang lontarin ke kamu Ci,” jelas Samudra.
BACA JUGA:Sepucuk Surat Untuk Gubernur Jenderal
BACA JUGA:GUNUNG YANG TAK BERPUNCAK
Citra tak menyangka kalau ucapan itu menjadi boomerang, harus diakui kalau 3 tahun lalu Citra sudah menyakiti hati Samudra.
“Kamu sudah punya kekasih, tapi malah respons perasaanku, giliran diberi kepastian, kamu malah ninggalin,” jelas Samudra.
“Jadi kamu ini balas dendam?” tanya Citra.
“Aku balas dendam kalau kamu benar-benar tersakiti, nyatanya kamu juga menikmati kedekatan ini kan?” senyum Samudra terlihat tak biasa.
Citra tertampar dengan kalimat barusan, hendak membela diri, tapi dia sudah sering berdusta akan perasaannya pada Samudra.