Bukit Menumbing Saksi Sejarah Perjuangan Bangsa

Jumat 16 Aug 2024 - 21:20 WIB
Reporter : Wahyudi Ndut
Editor : Ependi

BACA JUGA:Sejarah Baru! PON 2024 Digelar di Aceh dan Sumatra Utara

BACA JUGA:Jejak Sejarah Pabrik Semen Pertama di Asia Tenggara

 Dijadikan Museum

Melihat pentingnya posisi Pesanggrahan Menumbing di dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terutama sewaktu penyerahan kembali kedaulatan yang sempat terampas oleh Belanda pascakemerdekaan, maka pada 2010 ditetapkan sebagai salah satu benda, situs, atau kawasan cagar budaya. Diterbitkan pula Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata nomor PM.13/PW.007/MKP/2010.

Beleid tadi dilanjutkan oleh SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 210/M/2015 tanggal 5 November 2015 yang menyebutkan bahwa kastil peninggalan kolonial itu dijadikan sebagai cagar budaya peringkat nasional.

Sejak beberapa tahun belakangan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi Kemendikbudristek menata kembali kawasan ini untuk dijadikan museum.

Sejumlah peninggalan penting pun dipamerkan di Pesanggrahan Menumbing, seperti surat-surat Soekarno saat berada di kamar pengasingannya.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Gedung Lawang Sewu Semarang

BACA JUGA:Jejak Prasejarah di Museum De Tjolomadoe

Mulai dari tempat tidur, meja kursi, buku-buku bacaan para pemimpin bangsa, yang diasingkan ke lokasi ini turut dipamerkan.

Begitu pula dengan mobil sedan hitam produksi pabrik otomotif asal Amerika Serikat buatan 1938. Sebuah pelat nomor polisi BN 10 masih tersemat di bagian depan mobil yang warnanya mulai terlihat sedikit kusam.

Mobil yang dipinjamkan dari BTW itu dijadikan kendaraan operasional Bung Hatta selama 17 hari di pengasingan. Misalnya, dipakai untuk beribadah ke masjid atau melakukan rapat dengan Bung Karno di Wisma Ranggam, sekitar 16 km dari Menumbing.

Sejak 2021, pihak BPCB Jambi merenovasi Pesanggrahan Menumbing, seperti sebuah galeri atau ruang tata pamer bertajuk Cahaya Kebangsaan kendati aslinya telah sejak lama difungsikan sebagai museum.

BACA JUGA:Gandeng Tokoh Sejarah Transmigrasi, Pemdes Karang Tengah Ramah Tamah

BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Kutai Martadipura dan Orang Basap

Dua patung tembaga proklamator Indonesia dihadirkan di ruang tengah bangunan bersejarah dan di latar belakang patung ditampilkan efek multimedia berisi kutipan dari tokoh bangsa yang pernah diasingkan di sini.

Kategori :