RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ada sebuah dataran tinggi di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, yang erat kaitannya dengan perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Namanya Menumbing, sebuah bukit setinggi hampir 500 meter di atas permukaan laut dan menjadi bagian dari Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Menumbing.
Letaknya sekitar 20 menit berkendara dari Muntok, ibu kota kabupaten. Tahura Menumbing berfungsi sebagai kawasan konservasi alam yang menyimpan beragam kekayaan hayati.
Berdasarkan hasil penelitian dan pendataan yang dilakukan Fakultas Kehutanan IPB University pada 2016 diketahui di Tahura Menumbing terdapat koleksi fauna, meliputi 94 jenis burung, 14 jenis binatang amfibi, 25 jenis reptil, dan 11 jenis mamalia.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Rahasia Kesegaran Teh
BACA JUGA:Menyikap Jejak Sejarah Hotel Raja Majapahit, Umpak Balekambang
Hewan-hewan itu di antaranya kijang, tupai terbang, babi hutan, kucing hutan, monyet ekor panjang, dan ular. Ada pula burung puyuh, punai, elang, dan pelatuk.
Dalam tahura seluas 3.333,2 hektare tersebut juga terdapat aneka tumbuhan termasuk pohon pala raksasa berusia 150 tahun yang bibitnya berasal dari Maluku.
Layaknya sebuah hutan, Bukit Menumbing menyajikan aneka flora khas dataran tinggi seperti pinus, pakis, anggrek hutan, dan lainnya.
Sebuah jalan aspal sepanjang 4,5 kilometer dan lebar 6 meter dengan ruas berkelok-kelok menjadi akses hingga menuju kawasan puncak dengan pemandangan Selat Bangka. Kicau burung bakal menemani kita sepanjang perjalanan.
BACA JUGA:Melihat Jejak Sejarah Soto Betawi
BACA JUGA:Misteri Sum Sum Tulang, Sajian Makanan Manusia Sejak Zaman Prasejarah
Lebatnya pepohonan di tahura memberi kesan sejuk dan teduh meski sinar matahari sedang bersinar terik. Sambil menyusuri jalan menuju ke arah puncak bukit, kita dapat menyaksikan di kejauhan danau-danau kaolin berwarna hijau keabu-abuan bekas penambangan timah.
Maklum saja, sejak era Kolonial Belanda, Pulau Bangka sudah dikenal sebagai daerah penghasil timah terbaik di dunia.
Perjalanan selama 15 menit sejak di pintu masuk tahura berujung di sebuah gerbang hitam sebagai penanda kita telah sampai di puncak bukit.