Sementara itu, dalam konferensi pers yang digelar di Makoarmada RI, Jakarta Pusat, Selasa 6 Agustus 2024, Komando Armada (Koarmada) RI menjelaskan telah menggagalkan penyeludupan benih bening lobster (BBL) di Riau dan Bekasi Timur.
Ada sebanyak 4.692 ekor BBL yang bisa diamankan. Menurut data yang ada 50 boks pada sebuah truk. Kemudian kalau yang ditangkap di Bekasi Timur itu hanya 1 boks, itu taksirannya hanya 4.692 ekor," kata Pangkoarmada Laksdya Denih.
BACA JUGA: Indonesia Gandeng Vietnam Jadi Pemain Lobster Dunia
BACA JUGA:Pancaroba Cuaca, Ikan Diserang Virus, Benih Sulit Dicari
Denih menjelaskan, dari hasil penyelundupan benih lobster ini diduga merugikan negara hingga Rp37 miliar. Sebab, biasanya satu ekor benih lobster dijual dengan harga Rp200 ribu.
"Total dua posisi tadi itu lebih dari Rp37 miliar. Yang dengan angka 1 ekor BBL dijual di luar itu seharga Rp200 ribu," ungkap Denih.
Pada kesempatan itu, Denih juga menjelaskan untuk kasus di Riau, terdapat dua orang yang diduga sebagai pembawa kabur truk pengangkut benih lobster.
Sementara yang di Bekasi, seseorang diduga pelaku diamankan hanya mengaku sebagai pengangkut.
BACA JUGA: Indonesia Gandeng Vietnam Jadi Pemain Lobster Dunia
BACA JUGA:Pancaroba Cuaca, Ikan Diserang Virus, Benih Sulit Dicari
"Nah, yang pertama di Pekanbaru itu, itu ditangkap di jalan dan pada saat pemeriksaan karena pas larut malam ditangkapnya itu diduga memang mau kabur. Akhirnya barang ini menjadi barang temuan. Kalau yang di Bekasi Timur itu dia ngangkut tapi nggak tau barangnya siapa," ujar Denih.
Untuk ribuan benih lobster yang diamankan segera dilakukan upaya refreshing atau penyegaran. Sesudahnya, kata Denih, benih lobster ini akan kembali dilepasliarkan.
"Sudah dibuatkan penyegaran karena butuh udara supaya nanti bisa tetap hidup yang akan kita tindaklanjuti untuk dilepasliarkan kembali," pungkasnya.
Harus Sigap
Negara memang sudah sewajarnya mengambil langkah tegas dan sigap dalam mengawal hasil budi daya tersebut. Pasalnya, sektor perikanan budi daya nyatanya merupakan salah satu sektor yang memberikan sumbangan terbesar bagi negara.
Disampaikan salah satu petinggi asosiasi perikanan budidaya, yaitu dari Shrimp Club Indonesia, dalam sebuah forum rapat bersama Komisi IV DPR RI, pada 24 Juni 2024, bahwa lobster, bersama dengan udang, kepiting, tilapia, dan rumput laut, merupakan komoditas utama budi daya ikan.