BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Bengkulu, segera menerapkan Auto Gate System (AGS) di pintu masuk pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.
Ini disampaikan General Manager (GM) PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko. Menurut Joko, penerapan AGS di pintu masuk pelabuhan merupakan salah satu upaya PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu untuk terus berbenah.
"Terutama dalam menindaklanjuti amanat Intruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia (RI) No 5 tahun 2020 dalam penataan ekosistem logistik nasional," ungkap Joko.
Joko menjelaskan, seiring dengan mulai diterapkannya AGS, pihaknya secara aktif melaksanakan sosialisasi terutama kepada seluruh pengguna jasa dan juga stakeholder.
BACA JUGA:Korem 041/Gamas Pastikan Siap Amankan Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:Uji Publik, Beragam Masukan Untuk Raperda Inisiatif Pesantren
"AGS ini sendiri sudah mulai kita terapkan sejak tanggal 22 Juli 2024 lalu. Untuk sementara, penerapannya terlebih dahulu dilakukan di gerbang masuk Dermaga Nusantara," jelas Joko, Rabu 31 Juli 2024.
Barulah, lanjut Joko, setelah itu pada fase berikutnya, AGS juga mulai diterapkan di gerbang Dermaga Samudera. Sehingga memiliki dampak baik, terhadap optimalisasi pengelolaan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
"Adapun target kita dengan penerapan AGS, diantaranya dapat memperlancar arus barang masuk dan keluar pelabuhan," kata Joko.
Kemudian, sambung Joko, ditargetkan dapat mencegah terjadinya praktek Pungutan Liar (Pungli) di lingkungan pelabuhan, karena nantinya tidak ada lagi transaksi manual atau cash di pintu masuk Pelabuhan.
BACA JUGA:Meski Ditolak Warga, HGU BRS Tetap Diperpanjang
BACA JUGA:Program ke-PU-an, Ini Pembangunan Infrastruktur Yang Diprioritaskan
"Selain itu juga dapat meningkatkan sisi keamanan, dengan adanya pencatatan digital kendaraan yang memasuki area pelabuhan," tegas Joko.
Lebih lanjut Joko menyampaikan, dengan penerapan AGS ini, juga ditargetkan optimalisasi kinerja dengan adanya digitalisasi dapat tercapai.
"Selanjutnya kita meyakini dapat menciptakan transparansi. Karena semuanya sistem digital, dalam artian tidak ada lagi transaksi manual, dapat terhindar dari praktik gratifikasi," demikian Joko. (*)