Bagaimana pola pertanggungjawaban Baznas dalam menyalurkan zakat yang terhimpun kepada para penerimanya?
Sayadi menerangkan, tidak ada satupun penyaluran zakat yang tidak melewati verifikasi.
Verifikasi ini, lanjut dia, baik secara administratif dan juga secara syar'i. Dia juga menjelaskan, verifikasi ini juga memastikan penyalurannya mencerminkan aman NKRI. Salah satunya, adalah memastikan bantuan yang disalurkan, tidak untuk mendukung jaringan terorisme.
BACA JUGA:Trik Agar Bisa Tidur Cepat dan Terhindar Dari Insomnia
BACA JUGA:Keyboard Leptop Tiba-Tiba Error! Ini 5 Cara Mengatasi Keyboard Leptop Windows Error.
Berapa zakat yang sudah terkumpul hingga periode Mei yang sudah berlalu? Merujuk data laporan periodiknya, Sayadi bilang, total yang sudah terhimpun periode Mei 2024 sebesar Rp 574.740.604.
Turut pula diungkapkannya, total penyalurannya dalam beragam program, angkanya justru tidak sinkron dari sisi nominal. Tapi, dari nominal angkanya menunjukkan kinerja positif.
"Total penyaluran hingga Juni ini Rp 625.355.602,12, karena masih ada saldo tahun sebelumnya," jelas Sayadi dibantu data dari Bidang Penyaluran.
Bagaimana penjabaran realisasi penghimpunan zakat berdasarkan bulan ke bulan? Sayadi mengungkap, angka fluktuatif. Dia mengungkapkan, kenaikan zakat yang terbilang signifikan, sejak adanya direktif dari kepala daerah yang menerbitkan edaran zakat bagi ASN di lingkungan Pemda Bengkulu Utara yang beragama Islam, membayarkan zakatnya via Baznas.
BACA JUGA:Di Bawah Taliban, Afganistan Menatap Masa Depan
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ternyata Mengkonsumsi Terong Banyak Manfaat Bagi Kesehatan
Dijabarkan nominalnya, pada Januari zakat yang terhimpun sebesar Rp 129,2 juta, Februari Rp 114,9 juta, Maret Rp 112,4 juta, April Rp 133,6 serta Mei sebesar Rp 105.2 juta. Hasil himpun tersebut, didapatkan dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) hingga zakat perseorangan atau swasta.
"Zakat yang telah terkumpul itu termasuk dari ASN, UPZ Kemenag, Kodim dan pribadi," terangnya.
Apa saja yang telah dilakukan Baznas dalam persoalan sosial di daerah? Sayadi mengatakan, cukup banyak. Meski belum maksimal, lantaran menyesuaikan fiskal yang dimiliki Baznas.
Secara umum, kata dia, seperti program bedah rumah, bantuan masyarakat miskin yang sakit dan membutuhkan bantuan, karena dirawat baik di daerah hingga ke luar daerah.
BACA JUGA:Stop Untuk Begadang Karena Akan Berisiko Bagi Kesehatan Tubuh