Dimana, terus Sayadi, pakem penyelenggaraan program yang diselenggarakan Baznas harus memenuhi 3 prinsip.
BACA JUGA:Di Bawah Taliban, Afganistan Menatap Masa Depan
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ternyata Mengkonsumsi Terong Banyak Manfaat Bagi Kesehatan
"Pertama aman secara syar'i, aman secara regulasi dan aman NKRI," ujarnya, dijumpai di Sekretariat Baznas Bengkulu Utara di areal Komplek Islamic Center, Kota Arga Makmur.
Sebagai anggota Baznas yang membidangi sektor penghimpunan, Sayadi turut berujar, mencermati secara makro potensi zakat di daerah ini, bisa menembus angka Rp 1 miliar sebulannya.
Kacamata proyeksi yang dikatakannya ini, bahkan lininer dengan garis hierarki fungsi yang ditugaskan Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia kepada Baznas Bengkulu Utara.
Dia mengungkapkan, target zakat yang ditetapkan oleh BAZNAS pusat di Bengkulu Utara tahun 2024 ini, adalah mampu menyalurkan zakat sebesar Rp 11,8 miliar.
BACA JUGA:Hadapi Kemacetan di Jalinbar, Masyarakat Diminta Bersabar
BACA JUGA:Bisnis Cuci Mobil dan Motor di Indonesia: Potensi Pasar dan Persyaratan Perizinan
"Dan target itu, pusat pasti memiliki parameter. Dari sudut pandang positifnya, bahwa masyarakat muslim di daerah ini memiliki posisi yang strategis dari sisi kemampuan ekonomi," terangnya.
Keberadaan kegiatan ekonomi mulai dari pertambangan, perkebunan hingga saudagar-saudagar muslim kaya, adalah sumbu ekonomi yang dapat berimplikasi pada menggeliat ekonomi masyarakat. Salah satunya, kata dia, adalah melalui penyaluran zakat lewat lembaga yang resmi.
Dan kami, Baznas Bengkulu Utara, kata dia, siap diaudit secara publik, oleh publik sampai dengan penyokong kegiatan-kegiatan Baznas, seperti pengusaha hingga saudagar muslim yang menyalurkan zakat hartanya atau zakat penghasilan yang telah memenuhi kriteria sebanyak 2,5 persen melalui BAZNAS.
"Saking potensialnya, bahkan proyeksi zakat oleh pusat kepada daerah kita ini, merupakan proyeksi tertinggi di Provinsi Bengkulu," ungkapnya.
BACA JUGA:Ternyata, Kebiasaan Yang Tampak Bagus Bagi Warga RI Padahal Bikin Miskin, Ini Alasannya.
BACA JUGA:Pusat Data Nasional Diserang Ransomeware, Saatnya Hacker Indonesia Tunjukkan Nasionalisme
"Kami sendiri, melihat potensinya bisa mencapai Rp 1 miliar perbulan," susulnya lagi.