Rekor Kunjungan Wisman dan Peluang Investasi Pariwisata di Indonesia 2024

Minggu 23 Jun 2024 - 20:29 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

BACA JUGA: Mendorong Penguatan Produksi Gas Nasional, Peran Vital Gas Industri

“Kita butuh lebih banyak investasi di ekosistem, termasuk pengembangan produk pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis masyarakat yang inklusif,” kata dia.

Lebih jauh, Menteri Sandiaga menegaskan, demi mendukung pariwisata berkelanjutan, Indonesia membutuhkan investasi lebih dari US$15 hingga US$20 miliar.

Menparekraf mengaku optimistis, Forum Internasional Investasi Pariwisata (ITIF) 2024 dapat menarik lebih banyak investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

“Tidak hanya untuk hotel, restoran, dan kafe, tetapi juga untuk infrastruktur pendukung pariwisata. Apalagi, Indonesia telah diakui sebagai destinasi wisata ramah Muslim terbaik di dunia oleh Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 2023 dan 2024. Ini dilengkapi dengan peningkatan signifikan posisi Indonesia dalam Indeks Pengembangan Pariwisata 2024, dari peringkat ke-32 ke peringkat ke-22. Jadi, kami percaya bahwa kita bisa menciptakan tiga kali lebih banyak investasi di sektor-sektor ini,” pungkas Sandiaga.

BACA JUGA:Menyalakan Semangat Berdikari Energi

BACA JUGA:Pertumbuhan Transaksi Digital di Indonesia Kian Signifikan

Sebuah peraturan presiden (perpres) terkait tourism fund sedang disiapkan. Kelak, dana itu diharapkan menjadi sumber pembiayaan penyelenggaraan acara hingga iklan pariwisata serta promosi wisata, seni, dan budaya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membenarkan adanya rencana membentuk ITF. Yang mana, pendanaan untuk tourism fund itu disediakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Presiden sudah berikan arahan. Kami sekarang sedang menyiapkan perpresnya untuk dana kepariwisataan atau ITF," ujar Sandiaga dalam satu kesempatan.

Banyak hal yang diharapkan melalui tourism fund tersebut, Pertama, kunjungan wiatawan manca negara bisa mencapai 14 juta kunjungan wisman pada 2024, selain kajian pemberian bebas visa kunjungan bagi 20 negara ke Indonesia, demi mengerek angka wisman.

BACA JUGA:Komitmen Pemerintah Indonesia Memacu Ekonomi Daerah lewat Penguasaan Teknologi

BACA JUGA:Daya Saing Indonesia Naik 7 Peringkat ke Posisi 27 Dunia

Kedua, mendorong event-event berkualitas berkelas dunia ini hadir di Indonesia, terutama kegiatan berkelas di lima destinasi pariwisata superprioritas (DPSP) pada 2024 melalui dukungan dana itu.

ITF dibentuk dengan tata kelola yang baik, sehingga dapat mengedepankan pariwisata berkelanjutan dan berkualitas dengan menonjolkan keunggulan budaya dalam negeri.

Targetnya, tourism fund mulai dibentuk pada 2024.

Kategori :