RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sinyalemen gerak sindikasi harga cabai merah, sudah terasa beberapa pekan lalu. Teranyar, kian mendekati puncak kebutuhan jelang Idul Adha, harga cabe merah di masyarakat kemarin tembus Rp 100 ribu perkilogramnya.
Hartiah, 45 tahun, seorang pembeli sayuran keliling, membenarkan harga tanaman buah itu kian saja pedas, seperti rasanya.
"Hari ini satu ons Rp 10 ribu di eceran. Berarti, dah tembus 100 ribu sekiloknya," ujar ibu satu anak ini, Minggu, 16 Juni 2024.
Senada, Hana, pengecer sayur, membenarkan adanya harga cabe merah kriting hari itu. Paket cabe merah dalam sebuah plastik transparan yang merah merona itu, tetap saja membuat kepincut.
BACA JUGA:Warga Membludak Dalam Pembagian 3 Ton Ikan Bandeng
BACA JUGA:Mengenal Stasiun Solo Jebres, Saksi Bisu Jalur Kereta Pulau Jawa
Apalagi, tanaman dengan nama latin Capsicum Annuum ini, memang menyebabkan sajinan masakan kian tidak terasa sedap tanpanya.
Sifat sensasi khas begitu tanaman ini dikunyah, sebenarnya nyaris tidak memberikan pengaruh. Apalagi bagi mereka penyuka pedas.
Selagi komiditi ini tersedia di pasaran, nyaris jarang terjadi komoditi yang rentan memantik inflasi di daerah, bahkan nasional ini, terlebih pada saat momentum lonjakan kebutuhan, harga cabai merah bisa dikatakan benar-benar dikendalikan mutlak oleh pasar.
Anggota DPRD Bengkulu Utara, Tommy Sitompul,S.Sos, meminta pemerintah daerah mengambil sikap konkret di tengah lonjakan kebutuhan yang dihadapkan dengan sistem pasar ini.
BACA JUGA:Mengenal Museum Unik yang ada di Indonesia
BACA JUGA:Bisa Picu Kanker, Bromat Lebih Bahaya dari BPA
"Karena rumus ekonomi pasar sudah jelas, saat permintaan suatu barang meningkat, maka akan linier dengan peningkatan harga. Maka ini yang perlu disikapi pemerintah daerah," ujarnya.
Dikatakannya, langkah improvisasi saat inilah yang sangat diperlukan. Alasannya, langkah yang dilakukan pemerintah nantinya, lebih wise terhadap situasi pasar.
"Karena improvisasi juga dilakukan dengan minutasi tertentu. Dengan artian, pemerintah tetap menjaga iklim pasar, namun bertindak strategis sebagai penengah dalam situasi tertentu. Inilah yang disebut dengan ekonomi berkeadilan," ujarnya.