H+6 Lebaran, Cabe Keriting di Bengkulu Cenderung Stabil

H+6 Lebaran, Cabe Keriting di Bengkulu Cenderung Stabil-Radar Utara/ Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Lebaran keenam atau H+6 Idul Fitri 1446 Hijriah, harga cabe keriting di Bengkulu, terpantau cukup stabil atau terjangkau.
Kondisi ini terlihat di Pasar Purwodadi Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, Sabtu, 5 April 2025, beberapa titik pedagang menjajakan komoditi pemantik inflasi itu di harga yang relatif lebih terjangkau.
Sri Rahayu, seorang pembeli menanyakan kepada pedagang 1 kilo cabe harganya berapa?, walaupun pada plang harga yang dipasang pedagang, tertera harganya Rp 30.000 per kilogramnya.
"1 kilo cabe harganya berapa?," tanya ibu dua anak pada pedagang yang langsung direspon cepat.
BACA JUGA:Tanam Sayuran di Pekarangan Rumah Untuk Program Ketahanan Pangan, Minimal Nggak Beli Cabe
BACA JUGA:Mendekati Nataru, Harga Cabe, Bawang, Kedelai Melonjak
"30 yuk (Rp 30.000)," jawab pedagang, merespon yang menjajakan jenis cabai keriting.
Beberapa pembeli juga tampak mencari varian cabai lainnya. Apalagi, usai lebaran, rerata masyarakat sudah jengah dengan masakan bersantan, kaldu hingga rendang.
Maka, selain 1 kilo cabe harganya berapa? yang menjadi pertanyaan khususnya para kaum hawa. Para pencinta tanaman yang masuk kategori buah ini turut menanyakan cabai hijau atau cabe ijo.
"1 kg cabe hijau berapa?" terdengar tanya pembeli di sekitaran pasar yang rencana tak lama lagi akan segera memfungsikan bangunan gedung baru hasil lobian Pemda Bengkulu Utara ke Kementerian PUPR senilai Rp109 miliar itu.
BACA JUGA:Dukung Program Astacita Prabowo, Dinas Ketahanan Pangan Siapkan Bibit Cabe Gratis
BACA JUGA:Menggoda dengan Rasa Pedas yang Ekstrem: Cabe Carolina Reaper dan Panduan Aman Menikmatinya
"Biasanya lebih murah. Cuma, barang lagi kosong," ungkap pedagang, menjawab.
Pantauan Radar Utara Baca Koran, harga cabe ijo di pasaran bisa saja lebih rendah, ketimbang cabe merah keriting.