KETRINA.RADARUTARA.BQCAKORAN.CO - Persoalan yang terjadi di Depo Pertamina Bengkulu Pulai Bai, berdampak luas terhadap kebutuhan BBM masyarakat secara umum di wilayah Bengkulu.
Diketahui, sejak suplai BBM dari Bengkulu macet dan mengandalkan pengiriman BBM dari wilayah Padang
Bukan hanya antrean panjang di lingkungan SPBU saja yang mengular setiap harinya.
Masyarakat di wilayah pedalaman seperti di Kecamatan Napal Putih, Ulok Kupai dan sekitarnya.
BACA JUGA:KPU Mukomuko Segera Rekrut 549 Petugas Pantarlih Pilkada 2024
BACA JUGA:Dinas Ketahanan Pangan Gerakkan Pegawainya Budidaya Hortikultura
Turut merasa kesulitan untuk mendapat BBM khususnya, BBM jenis Pertalite.
Pasalnya, sejak suplai BBM dari Bengkulu bermasalah, BBM Pertalite di tingkat eceran pun ikut menghilang alias sulit untuk di dapatkan masyarakat di wilayah pedalaman.
Kalaupun BBM jenis Pertalite ini ditemukan di tingkat pengecer, harganya bisa tembus Rp 20 ribu/liternya.
"Susah cari minyak sekarang (Pertalite). Kalau pun ada yang jual di eceran harganya bisa sampai Rp 20 ribu/liter," ungkap Ketua APDESI Bengkulu Utara, M Japri, kepada Radar Utara, Senin, 10 Juni 2024.
BACA JUGA:Perusahaan Diingatkan Untuk Memprioritaskan K3
BACA JUGA:4 Balon Bupati di Bengkulu, Kantongi Rekomendasi Penugasan PKB
Demi mendapatkan BBM dan aktivitas tetap berlangsung kata Japri.
Warga mengandalkan stok BBM yang ada di Pertashop dan SPBU.
"Itupun, tidak setiap hari stok tersedia dan bisa kita dapatkan. Harus rela mengantre," ujarnya.