Penyaluran BBM ke Pertashop Kerap Terlambat, HPMPI Surati DPRD
Penyaluran BBM ke Pertashop Kerap Terlambat, HPMPI Surati DPRD-Radar Utara/ Doni Aftarizal-
BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax dan Dexlite di Pertashop, terutama dalam wilayah Provinsi Bengkulu kerap terlambat.
Fakta itu tentunya memicu keluhan, sehingga akhirnya Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI) mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Kamis 21 November 2024.
Ketua Umum (Ketum) HPMPI, Steven mengemukakan, keterlambatan penyaluran BBM non subsidi yang dilakukan Pertamina Patra Niaga, sudah sering terjadi.
"Keterlambatan yang dimaksud bukan barang sejamdua, tetapi bisa mencapai hitungan hari. Misal, kita pesannya hari ini, tiga atau empat hari kemudian baru di kirim ke Pertashop," sesal Steven.
BACA JUGA:Mobil BBM dan LPG Boleh Lewat Jalan Eks Jalinbar, Suplai BBM Dikirim dari Padang?
BACA JUGA:Gegara BBM di SPBU, Nelayan dan Masyarakat Menjerit, Antre Menutup Badan Jalan
Menurut Steven, keterlambatan penyaluran BBM ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu, sehingga mengakibatkan BBM di Pertashop sering terjadi kekosongan.
"Dengan fakta ini, bukan hanya pebisnis yang rugi, tetapi masyarakat selaku konsumen. Mengingat hadirnya Pertashop itu sudah diatur dalam regulasi, yang bertujuan untuk menekan disparitas harga BBM di plosok daerah," kata Steven.
Steven menambahkan, atas fakta inilah tadi pihaknya bersurat ke DPRD Provinsi Bengkulu, dengan harapan ada solusi terbaik guna memecahkan persoalan ini.
"Harapan kita nanti, DPRD Provinsi Bengkulu dapat memediasi dengan pihak terkait, agar solusi mengatasi permasalahan ini bisa diperoleh. Sebelumnya kita juga pernah membahas masalah ini dengan Pertamina, tapi tidak membuahkan hasil," beber Steven.
BACA JUGA:Tahun 2025, Bengkulu Usulkan 494.599 KL BBM Subsidi
BACA JUGA:Kuota BBM Tahun 2025 Masih Tunggu Usulan OPD
Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu, Sonti Bakara, SH memastikan untuk menindaklanjuti keluhan terkait keterlambatan, dalam penyaluran BBM non subsidi ke Pertashop.
"Karena dengan fakta ini, rakyat yang dirugikan. Apalagi sejak awal didirikannya Pertashop itu, juga untuk memudahkan masyarakat di desa mendapatkan BBM berkualitas, yang notabenenya jauh dari SPBU," tegas Sonti.