Dinas Ketahanan Pangan Gerakkan Pegawainya Budidaya Hortikultura
Kepala Dinas Ketahanan Pangan. Elxsandi Ultria Dharma-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO RU- Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Ketahanan Pangan. Telah menggerakkan seluruh pegawainya untuk budidaya tanaman hortikultura di pekarangan rumahnya masing-masing.
Baik itu jenis tanaman cabai merah, cabai rawit, bawang merah, tomat dan jenis tanaman hortikultura lainnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxsandi Ultria Dharma, S.TP, M.Ev, D.Ev ketika dikonfirmasi, Senin 10 Juni 2024 mengatakan.
Gerakan menanam tanaman hortikultura yang digalakkan itu bagian dari menindaklanjuti surat edaran (SE) Bupati Mukomuko Nomor 500/11/B.4/1/2024 tentang program pengendalian inflasi daerah melalui gerakan menanam.
BACA JUGA:Perusahaan Diingatkan Untuk Memprioritaskan K3
BACA JUGA:4 Balon Bupati di Bengkulu, Kantongi Rekomendasi Penugasan PKB
"Jadi dalam SE itu, Bupati Mukomuko mengajak seluruh OPD dari tingkat kabupaten hingga kecamatan dan desa agar dapat melakukan gerakan menanam sebagai upaya untuk menekan inflasi pangan di Kabupaten Mukomuko. Dan Alhamdulillah, kami dari Dinas Ketahanan Pangan sudah melakukan hal itu. Ada yang menanam di polibek, dan yang menanam secara langsung tanpa polibek," kata Sandi.
Diharapkannya, dengan gerakan menanam tanaman hortikultura yang kini sedang digiatkan oleh jajaran Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko.
Dapat menekan angka inflasi pangan di daerah ini khususnya untuk bawang merah dan cabai. Karena sejak beberapa waktu lalu, kedua bahan pangan ini terus melonjak harganya. Menurut dia, mahalanya harga kedua jenis bahan pangan ini.
Tidak lain dipicu karena ketersediaan barang sangat terbatas akibat kurangnya pasokan barang dari luar daerah.
BACA JUGA:Mukomuko Susun Rencana Kontinjensi Bencana Gempa dan Tsunami
BACA JUGA:Tracking DTKS, Ratusan Anak Potensial Dapat Bansos Pendidikan Hingga Jutaan Rupiah
"Sebab untuk bahan pangan jenis cabai dan bawang merah itu, kita masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. Hal itu disebabkan karena stok cabai maupun bawang yang dihasilkan petani dari dalam daerah ini tidak cukup. Mudah-mudahan saja dengan gerakkan menanam hortikultura yang kita laksanakan ini mampu mencegah dan menekan inflasi pangan di daerah ini," pungkasnya. (rel)