“Syukurlah, Bu. Terlebih lagi ibu tidak akan merasa kesepian.”
Apa benar kesepian adalah hal yang tidak ingin ditemui oleh siapa pun?
Namun, kesepian itu kadang menenangkan
Meskipun terlalu sering menyakitkan
Ingin kuubah kesepian menjadi kebahagiaan
Apalah daya, kesepian itu pula yang memilih keberadaannya
***
BACA JUGA:Didampingi Elva Hartati, Helmi Hasan Penuhi Undangan DPP PDI Perjuangan
BACA JUGA:Subak, Sistem Irigasi Sarat Filosofi dari Bali
“Andai saja sejak dulu terpikirkan hal ini ya, Bu. Ibu tidak akan kesepian lagi.” Ucap Putra suatu ketika. Namun, ucapan itu sebenarnya ditujukan untuknya. Dirinya yang acap kali didera kesepian.
Negeri rantau yang menjadi tujuan anak-anak muda seperti dirinya untuk dapat pengalaman hidup, justru memberi kesepian dalam hatinya.
“Tidak ada kata terlambat, Nak. Selagi dapat diusahakan sekarang berarti memang di situlah waktu terbaiknya.”
“Benar juga, Bu. Sekarang Putra tidak punya keinginan lagi untuk pergi jauh. Sudah terbayangkan betapa sepinya hari-hari ibu sendirian di rumah ini.”
Ibunya hanya tersenyum mendengarkan penjelasan darinya. Namun, sebenarnya dalam hati dirinya menginginkan yang terbaik untuk Putra, untuk melerai kesepian dalam hati anaknya itu.
BACA JUGA:Mengungkap Keindahan Surga Kecil di Ranu Darungan
BACA JUGA:Tahun Depan, DKP Bengkulu Rencanakan Buat 23 Rumpon Ikan